Tolak Tawaran AS, Presiden Zelenskyy Bersumpah Bertahan di Ukraina

Baca Juga

Tolak Tawaran AS, Presiden Zelenskyy Bersumpah Berjuang Hingga Tetes Darah Penghabisan

MATA INDONESIA, KIEV – Jumlah korban tewas akibat invasi Rusia terhadap Ukraina terus meningkat. Menteri Kesehatan Ukraina melaporkan bahwa tiga anak termasuk dalam 198 korban tewas sejak invasi dimulai pada Kamis (24/2) dan 33 anak lainnya termasuk dari 1,115 korban luka-luka.

Dalam sebuah video, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy bersumpah untuk terus berjuang untuk negaranya hingga tetes darah penghabisan. Ia juga menegaskan takkan melarikan diri dari Kiev.

“Selamat pagi semua. Jangan percaya berita palsu. Saya di sini,” kata Presiden Zelenskyy, beberapa jam setelah menolak tawaran Amerika Serikat (AS) untuk mengevakuasi kota, melansir The Independent, Minggu, 27 Februari 2022.

“Kami tidak akan meletakkan senjata kami. Kami akan membela negara kami. Senjata kami adalah kebenaran kami, dan kebenaran kami adalah bahwa itu adalah tanah kami, negara kami, anak-anak kami. Dan kami akan mempertahankan semua itu,” tuturnya.

Sebelumnya, Pejabat pemerintahan AS dilaporkan membahas rencana dengan pemerintah Ukraina agar Presiden Volodymyr Zelenskyy meninggalkan Kiev jika Rusia menginvasi negara tersebut.

“Di bawah rencana yang telah dibahas, Presiden Zelenskyy akan pindah ke Kota Lviv di Ukraina barat, sekitar 50 mil dari perbatasan Polandia,” kata orang-orang yang akrab dengan diskusi tersebut, melansir Yahoo News.

AS mengevakuasi sebagian besar staf kedutaannya di Kiev pada 12 Februari dan memindahkan operasi ke Kota Lviv karena kekhawatiran keamanan tentang penumpukan pasukan Rusia yang terus berlanjut di perbatasan Ukraina.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini