Tol Semarang-Demak yang Multifungsi

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEMARANG – Wilayah Demak selain meningkatkan konektivitas, juga akan berfungsi sebagai pengendalian banjir rob, dengan adanya fungsi kolam retensi dan tanggul laut.

Pada  11 Juni 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 2 yang berada di Desa Sidogemah, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. Berfungsinya jalan tol ini nantinya akan mengurangi kemacetan lalu lintas secara signifikan di kawasan Kaligawe dan Bandara Ahmad Yani.

”Keistimewaan Jalan Tol Semarang-Demak adalah multifungsi. Selain untuk meningkatkan konektivitas, juga berfungsi sebagai pengendalian banjir rob,” ujar Presiden Jokowi saat kunjungan tersebut.

Tol ini juga akan berfungsi sebagai kolam retensi dan terintegrasi dengan tanggul laut. Di sinilah peran pencegahan banjirnya. Seperti diketahui banjir rob kerap melanda Semarang, terutama di wilayah Genuk dan Kaligawe.

Kehadiran tanggul laut bisa merevitalisasi kawasan industri di daerah tersebut. Wilayah-wilayah bekas genangan yang mengering ini kemudian bisa digunakan untuk kawasan industri dan pendukungnya, serta pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Jawa Tengah.

Skema Kerja Sama 

Proyek Tol Semarang-Demak merupakan bagian dari jaringan Tol Trans Jawa koridor Pantura. Koridor ini akan menghubungkan Semarang, Demak, Tuban, dan Gresik, menyambung ke Tol Gresik-Surabaya yang sudah terhubung dan beroperasi sebelumnya.

Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengatakan, pembiayaan pembangunan jalan Tol Semarang-Demak menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Jalan tol dengan panjang 26,7 km ini terbagi menjadi dua seksi, yakni Seksi 1 Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,39 km yang merupakan porsi pemerintah. Kebutuhan biaya yang diperlukan di seksi ini sekitar Rp10,56 triliun. Sementara itu, Seksi 2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 km adalah porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.

Untuk Seksi 1, rencana konstruksi dimulai pada Januari 2022 dan ditargetkan selesai November 2024. Sedangkan Seksi 2, pada Juni 2021 konstruksi sudah mencapai progres 41,63 % dan ditargetkan selesai Juni 2022. Pembangunan Seksi 2 dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium Maratama-Studi Teknik (KSO) dan Konsultan Supervisi PT Virama Karya (Persero) dengan biaya konstruksi sebesar Rp4,3 triliun.

Secara teknis jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 rencananya memiliki dua Simpang Susun (SS), yaitu SS Sayung dan SS Demak. Arah pelebaran pada jalan tol ini adalah pelebaran ke dalam yang memiliki 2×2 lajur awal dan 2×3 lajur akhir.

Tol ini akan menjadi pendukung peningkatan konektivitas di wilayah Jawa Tengah bagian utara sekaligus menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata  di wilayah Demak dan sekitarnya.

Perlu diketahui, Tol Semarang-Demak ini nantinya akan terhubung langsung dengan Tol Semarang Harbour. Tol Harbour ini menghubungkan antara kawasan industri Kendal dengan Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang yang kelak memiliki total panjang 21,03 km, lebar lajur 3,6 meter, lebar median 5,5 meter, jumlah persimpangan  sebanyak dua junction, serta jumlah interchange sebanyak lima.

Proyek Tol Semarang Harbour ini ditargetkan beroperasi pada 2023 dengan tujuan  mengatasi kemacetan dan mendorong mobilisasi logistik di Semarang. Titik awal jalan tol ini berada di sekitar Kaliwungu, Kabupaten Kendal, dan akan terkoneksi dengan Tol Semarang-Batang dan berakhir di daerah Kaligawe yang tersambung dengan tol Semarang-Demak.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini