MATA INDONESIA, TIMIKA – Operasi gabungan yang digelar oleh aparat TNI-Polri Papua pada 9-10 April 2020 lalu berhasil menewaskan 7 orang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Kelompok ini dipimpin oleh Lekagak Telenggen di Kabupaten Timika.
Upaya tersebut dilakukan di beberapa titik. Di antaranya kamp KKB di Jalan Tranas Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika dan juga kamp KKB Gunung Botak di Tembagapura, Mimika.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal pun membenarkan kejadin ini. Dari 7 orang yang ditembak mati itu, ada nama Komandan Bataliyon Kogap 8 Kemabu Intan Jaya yaitu Tandi Kogoya. Ia adalah anggota KKB yang terlibat dalam penyanderaan dan sejumlah rangkaian penembakan pada 2017 di Tembagapura.
“Ia merupakan seorang residivis yang sempat divonis 1 tahun 6 bulan penjara usai ditangkap pada 15 April 2018 lalu atas penembakan di mile 69 Tembagapura,” katanya, Jumat 17 April 2020.
Usai dibebaskan, Tandi kembali melakukan aksi penembakan yakni pada 25 Oktober 2019 di Sugupa, Kabupaten Intan Jaya. Dari insiden ini 2 tukang ojek meninggal dunia. Kemudian, penembakan pada 17,19, dan 22 Desember 2019, di wilayah Kabupaten Intan Jaya, yang mengakibatkan sejumlah korban dari sipil ataupun militer.
“Setelah keluar dari tahanan Tandi Kogoya bukanya bertobat, malah kembali bergabung dengan KKB di Ugimba Kab Intan jaya dan menjadi komandan Bataliyon,” ujar Kamal.
Sementara identitas dari enam orang yang ditembak mati adalah Lani Magai, Nopen Waker, Nico, Lera Magai, Manu Kogoya, dan Menderita Walia.
Sedangkan 1 orang yang berhasil diamankan oleh polisi dalam penyergapan anggota KKB itu adalah anggota kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang bernama Indius Sambom alias Ivan Sambom. Dia merupakan penasehat dalam kelompok KNPB Timika yang juga pemasok informasi bagi kelompok TPN-OPM.
“(Indius) merangkap sebagai pegawai security PT Freeport Indonesia. Hal ini dibuktikan dari keterangannya yang mengaku menyebutkan beberapa kali memberikan informasi kepada Lekagak Telenggen Militer Murib, Abubakar Kogoya, Yunus Kobogau,” kata Kamal.
Dari keterangannya, Sambom diketahui memberi fasilitas tempat tinggal da juga bahan makanan bagi kelompok Abubakar Kogoya sebelum ditindak oleh petugas kepolisian. Dalam hal ini, kelompok tersebut merupakan pihak yang bertanggung jawab atas penyerangan karyawan PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana beberapa waktu lalu.
Dalam penyergapan itu, polisi mengamankan sejumlah alat bukti berupa sejumlah senjata api rakitan laras panjang maupun laras pendek beserta amunisinya. Sejumlah senjata itu merupakan hasil rampasan dari beberapa serangan di pos kepolisian pada 2012 dan 2014 lalu.
Di samping itu, polisi pun mengamankan beberapa senjata tradisional lain seperti kampak, busur banah, parang, senapan angin, dan sebagainya. Serta, atribut-atribut bercorak bintang kejora pun diamankan polisi.