MATA INDONESIA, YOGYA-Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) melakukan apel kebangsaan dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-114.
“Apel itu merupakan bentuk kebangkitan atas menurunnya rasa nasionalisme karena disibukan dengan perjuangan bertahan hidup dan memulihkan ekonomi,” ujar Koordinasi acara Dani Eko Wiyono, disela Apel Kebangsaan di Pelataran DPRD DIY, Kamis 26 Mei 2022.
Menurutnya, Hari Kebangkitan Nasional adalah hak seluruh rakyat untuk merayakan atau memperingatinya. Bukan untuk kelompok tertentu dan golongan tertentu melainkan seluruh Rakyat Indonesia.
“Pendidikan saat ini tak lagi mengajarkan bagaimana memiliki rasa nasionalisme terhadap negara ini, dan sulitnya hidup menjadi salah satu faktornya serta para pemimpin pemerintahan yang tak bertindak untuk kepentingan diri sendiri dan golongannya sendiri, dan lainnya,” ungkapnya.
Hal tersebut sambungnya, berpotensi dapat menyebabkan, hilangnya kepedulian terhadap NKRI, hilangnya rasa kebersamaan guna membangun negeri tanpa batas, menurunnya moralitas adat ketimuran yang melekat dalam jiwa bangsa Indonesia.
“Hilangnya kepekaan terhadap sesama manusia dan munculnya rasa ego, dengan mudahnya para oligarki dan para penguasa negeri dengan kroni-kroninya merajalela membentuk gurita-gurita kekuasaaan,” Katanya.
Kesemuanya itu menurut Aliansi Rakyat Peduli Indonesia adalah hal-hal yang berpotensi besar menyebabkan runtuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai dan sayangi ini.
“Maka dari itu, mereka yang peduli NKRI sudah seharusnya ikut menjaga kedaulatan NKRI Sampai Mati. Kondisi Ibu Pertiwi sedang tidak baik-baik saja. Ayo buktikan bahwa negara kita adalah negara yang kuat dan hebat,” katanya.
Sementara, M. Suhud dari Paksikaton Yogyakarta yang juga menjadi Koordinator acara Apel Kebangsaan ini menyampaikan, kegiatan yang dilaksanakan di pelataran DPRD DIY sebagai pengingat peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
Reporter: Abraar