Timnas U-19 Dihantam Kroasia 1-7, Begini Komentar Shin Tae-yong

Baca Juga

MATA INDONESIA, CAKOVEC – Timnas Indonesia U-19 menelan kekalahan telak 1-7 lawan Kroasia. Pelatih Shin Tae-yong mengaku kecewa dengan kekalahan telak tersebut.

Dalam laga uji coba bertajuk International U-19 Friendly Tournament, Selasa 8 September 2020, Stadion SRC Mladost, Cakovec, Timnas U-19 sudah tertinggal 0-3 di babak pertama melalui gol Filip Zrilic, Arijan Brkovic, Marco Boras.

Di babak kedua, Timnas U-19 mencetak satu gol melalui Bagas Kaffa. Tapi, Kroasia bisa menambah empat gol lagi melalui Antonio Marin (2), Bruno Zdunic, dan Ivan Brnic.

“Ada beberapa momen di pertandingan tadi bahwa para pemain bermain cukup baik dibanding laga melawan sebelumnya (Bulgaria). Namun secara hasil pasti ini mengecewakan karena kami kalah telak,” ujar Shin Tae-yong, di laman resmi PSSI.

Pelatih asal Korea Selatan menambahkan, mental anak asuhnya masih harus terus diasah. Hal ini setelah melihat beberapa kesempatan atau momentum yang tidak dieksekusi dengan baik oleh pemainnya.

“Kami harus segera perbaiki kekurangan yang ada. Yang jelas tim masih berproses karena materi latihan dengan intensitas tinggi,” katanya.

Di laga sebelumnya, Timnas U-19 dikalahkan Bulgaria dengan skor 0-3. Setelah ini, David Maulana dkk. akan menghadapi Arab Saudi, 11 September 2020.

Selain mengikuti turnamen tersebut, skuat Garuda Muda juga akan melawan Qatar, Bosnia dan Herzegovina, serta Dinamo Zagreb selama di Kroasia. Pemusatan latihan di Kroasia dijadwalkan hingga akhir September ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini