Tim Thomas Indonesia Haram Remehkan Thailand

Baca Juga

MATA INDONESIA, AARHUS – Tim Thomas Indonesia akan menghadapi Thailand di laga kedua Piala Thomas dan Uber 2020. Haram hukumnya memandang sebelah mata tim Gajah Putih.

Indonesia meraih kemenangan mudah 5-0 lawan Aljazair di pertandingan pertama. Hasil yang wajar karena kualitas lawan jauh di bawah. Kini, Hendra Setiawan dkk,. akan menantang Thailand, Senin 11 Oktober 2021 yang kemarin membuat kejutan menundukkan Taiwan 3-2.

Menurut kepala pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, Thailand yang bakal dihadapi di pertandingan kedua penyisihan Grup A Piala Thomas, layak diwaspadai.

“Thailand tentu layak diwaspadai. Mereka sudah membuat kejutan dengan mengalahkan Chinese Taipei. Pemain sektor tunggal yang mengandalkan pemain muda, dan ganda keduanya kemarin tampil bagus. Karena itu kita tidak boleh kecolongan, terutama di sektor ganda,” katanya.

Sebagai persiapan melawan Thailand, usai latihan sesi siang hari ini, Herry akan berdiskusi dengan para pemain untuk menentukan siapa yang paling siap ditampilkan. Sebagai kekuatan utama Indonesia di Piala Thomas, sektor ganda harus bisa mengamankan dua poin.

“Lawan Thailand kita harus menurunkan kekuatan terbaik dan yang paling siap. Juga melihat head to head dan sesuai dengan tipe permainan lawan. Sektor ganda harus mengamankan dua angka,” ujarnya.

Hendra Setiawan menilai, kemenangan 5-0 atas Aljazair bisa menambah semangat pemain untuk menghadapi Thailand.

“Semoga kemenangan kemarin itu bisa menambah semangat semua pemain. Yang pasti pertandingannya nanti akan lebih sulit dan tidak gampang,” ucap Hendra, yang merupakan kapten tim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini