Tiga Penyakit Berat Ini Akibatkan Kematian Jika Terinfeksi Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tiga penyakit berat ini dipastikan mengakibatkan kematian bagi pasien Covid-19.

Ketiganya adalah hipertensi, obesitas dan D dimer di atas 500 (penggumpalan darah) yang baru saja dipublikasi di Jurnal Global Heart 18 Februari 2022.

Itu adalah hasil studi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bersama RS Jantung Harapan Kita.

“Menjadi prediktor independent untuk terjadinya kematian pada Covid-19,” ujar Ahli Penyakit Dalam, dr. Ari Fahrial Syam yang dilihat, Senin 28 Februari 2022.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan angka kematian akibat Covid-19 varian Omicron hanya sebesar 15 persen dari kematian akibat Covid-19 varian Delta pada 2021.

Kematian akibat Covid-19 paling banyak menimpa warga yang belum divaksi sama sekali, belum melengkapi dosis vaksinasi, warga pengidap penyakit penyerta/komorbid, dan kelompok lanjut usia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini