MATA INDONESIA, JAKARTA – Kementerian Kesehatan sudah mendapatkan intruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera menyiapkan pelaksanaan vaksinasi cacar monyet.
Pemerintah berupaya menyediakan vaksinasi monkeypox atau cacar monyet di Tanah Air, sebagai salah satu strategi menanggulangi penyakit cacar monyet.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, ada tiga kandidat vaksin yaitu
- Imvamune®(Bavarian Nordic Denmark),
- LC16M8 (SVRG Kaketsuken Japan)
- Serta ACAM2000 (Sanofi Pasteur).
“Ada beberapa kandidat vaksin monkeypox yang sudah kami bicarakan dengan mereka. Yaitu Imvamune® (Bavarian Nordic Denmark) itu 2 ribu dosis sudah ada,” kata Honesty dalam RDP bersama komisi IX, Selasa 30 Agustus 2022.
Ketiga jenis vaksin tersebut berasal dari virus yang lemah. Adapun untuk Imvamune® (Bavarian Nordic Denmark) untuk kelompok usia di atas 18 tahun dengan indikasi Smallpox, Monkeypox Orthopoxvirus. Teknologinya adalah Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN). Untuk saat ini stok ketersediaan masih terbatas.
Pemberiannya sebanyak dua dosis simplifikasi menjadi satu dosis. Penggunaan vaksin tersebut lazim di Amerika Serikat dan Kanada. Pemberian untuk Post Exposure Prophylaxis (PEP). Perawatan ini biasanya setelah terjadinya tindakan-tindakan yang berisiko menyebabkan monkeypox.
Vaksin kedua adalah LC16M8 (SVRG Kaketsuken Japan). Vaksin dari Jepang ini untuk Smallpox. Kaketsuken memproduksi hanya untuk national stockpile. Kapasitas produksi bulk untuk 30 juta dosis akan bertambah menjadi 80 juta dosis.
Bentuk vaksin beku kering dan stabil hingga 30 hari setelah larut. Pemberian untuk Post Exposure Prophylaxis (PEP). Perawatan ini biasanya setelah terjadinya tindakan-tindakan yang berisiko menyebabkan monkeypox.
Kemudian vaksin ketiga adalah ACAM2000 (Sanofi Pasteur). Pemberian vaksin untuk kelompok usia di atas satu tahun untuk indikasi Smallpox. Pemberian vaksin adalah satu dosis dan sudah memiliki lisensi dari FDA.
Namun, vaksin ini tidak untuk orang dengan penyakit jantung dan imunosupresif. Pemberian diutamakan untuk Post Exposure Prophylaxis (PEP). Perawatan ini biasanya setelah terjadinya tindakan-tindakan yang berisiko menyebabkan monkeypox.
Selain pemberian vaksin, Presiden Jokowi juga meminta jajarannya agar memeriksa secara ketat setiap kedatangan di berbagai pintu masuk negara serta di berbagai tempat yang memiliki interaksi tinggi. Kendati demikian, ia meminta agar masyarakat tak perlu panik terhadap penemuan kasus ini. Sebab, kata Jokowi, cacar monyet ditularkan melalui kontak langsung bukan droplet.