Tidak Kalah dengan Negara Lain, Publikasi Indonesia di Jurnal Internasional Terus Melesat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan publikasi ilmiah perguruan tinggi dan lembaga riset di Indonesia pada jurnal internasional meningkat. Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Nizam mengemukakan bahwa terjadi peningkatan angka produktivitas publikasi dunia dari 0,0 persen menjadi di atas satu persen pada tahun 2013-2014.

“Ini menunjukkan perguruan tinggi dan lembaga riset serius dalam penelitian dan publikasi. Karya kita tidak kalah dengan negara lain,” kata Nizam, Selasa 16 Februari 2021.

Ia menilai keberhasilan perguruan tinggi dan lembaga riset dalam membangun kedaulatan teknologi dan ilmu pengetahuan patut disyukuri. Ini dinilai bisa menjadi indikasi positif terhadap dunia pendidikan di tanah air.

“Selama lima tahun terakhir publikasi dari perguruan tinggi kita, lembaga riset kita melejit dengan luar biasa,” kata Nizam.

Alhasil, posisi Indonesia di dunia semakin membaik yaitu naik ke peringkat 21 tahun 2019 dari peringkat 54 pada tahun 2014 lalu.

Selain mengalami peningkatan dari segi kuantitas, jurnal Indonesia juga tergolong berkualitas karena menghasilkan produk terbaik.

“Banyak yang sarkas kita hanya mengisi kelas tiga dan empat. Tapi data sebenarnya banyak publikasi kita masuk di top jurnal internasional,” kata Nizam.

Nizam berharap kemampuan Indonesia dalam publikasi terus meningkat sehingga terjadi kemajuan dalam dunia penelitian baik jurnal internasional maupun dalam negeri.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini