Thailand Momok Indonesia di Final Piala AFF

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Indonesia lima kali lolos ke final Piala AFF. Tiga di antaranya Skuat Garuda disingkirkan Thailand.

Indonesia melangkah ke final Piala AFF 2020 usai menyingkirkan Singapura dengan agregat 5-3, sementara Thailand mengalahkan Vietnam dengan agregat 2-0.

Bagi Indonesia, ini adalah final keenam sepanjang sejarah Piala AFF. Sebelumnya, Tim Merah Putih lolos ke final di 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016. Selain tiga kali tersingkir dari Thailand, dua kekalahan lain diderita lawan Singapura dan Malaysia.

Crazy Rich Malang, Gilang Widya Pramana berharap kali ini tim asuhan Shin Tae-yong bisa menjadi juara Piala AFF setelah sebelumnya prestasi terbaik hanya runner-up.

“Tetap siapkan mental dan fisik yang kuat mengahdapi laga final. Konsentrasi tinggi, dan jangan merasa tinggi hati karena mampu kalahkan Singapura. Lawan Thailand di final benar-benar laga pembuktian, dan akan dikenang oleh rakyat Indonesia, jika mampu meraih juara. Ayo Garuda bahagiakan Indonesia dengan kemenangan,” ujar Gilang, usai menyerahkan bonus 500 juta Rupiah untuk timnas Indonesia.

“Tahun inilah momentumnya, pejuang-pejuang sepakbola Indonesia perlu mendapatkan dukungan dan doa yang positif dan konstruktif agar mental para pemain timnas Indonesia tangguh,” katanya.

“Para pemain harus kerja keras untuk memberikan kado terbaik mengawali tahun 2022 nanti dengan kemenangan di AFF, serta jadikan momentum kebahagiaan sekaligus pemersatu rakyat Indonesia,” ungkapnya.

Final Piala AFF 2020 akan digelar dua kali, 29 Desember 2021 dan 1 Januari 2022 di National Stadium.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini