Terungkap! Inilah Penyebab Menhub Budi Terjangkit Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah bekerja kembali, setelah sempat terjangkit Covid-19 pada pertengahan Maret 2020 lalu, Ia terlihat mengikuti rapat kabinet pada Rabu 27 April 2020 bersama Presiden Joko Widodo.

Usai rapat, Budi mengungkapkan rasa syukurnya telah sembuh dari virus mematikan tersebut, Ia juga menjelaskan alasan kenapa dirinya bisa terjangkit Covid-19.

“Saya melakukan kegiatan fisik yang berlebihan. Sehingga, pas ada virus terpaksa harus kena,” kata Menhub Budi.

Ia belum mengetahui secara pasti bagaimana awanya dirinya terpapar virus asal Wuhan itu. Pastinya, Budi berkata di Kementerian Perhubungan, juga ada tujuh orang lainnya yang dinyatakan positif.

“Di Kemenhub ada rombongan saya, kurang lebih ada tujuh. Saya tidak tahu kena di mana, dan masing-masing terpencar,” ujarnya.

Dari delapan orang di Kemenhub yang terpapar virus Corona, dirinya lah yang memiliki usia paling tua, yakni 63 tahun. Dia pun berterimakasih kepada tim dokter RSPAD Gatot Soebroto yang merawatnya hingga sembuh.

Usai dinyatakan sembuh dan keluar dari RSPAD Gatot Soebroto pada 31 Maret 2020 lalu, Budi masih menjalani isolasi mandiri dan didampingi dokter di kediamannya.

“Saya dirawat di rumah, dirawat bersama istri dan anak, dan itu tidak kurang dua dan tiga dokter datang ke rumah. Saya tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti ini. Roso-rosonyo seperti rojo,” kata Menhub.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini