MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut Indonesia telah memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim penghujan ke kemarau.
Plt Deputi Bidang Meteorologi BMKG Herizal berkata, akibat peralihan musim ini, potensi hujan lebat akan terjadi hingga awal Mei 2020 di Indonesia. Masyarakat diminta tetap waspada.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil di wilayah Indonesia dapat terjadi beberapa hari ke depan dan meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia,” kata Herizal dalam keterangan tertulis, Senin 27 April 2020.
Ia menjelaskan, kondisi itu dipengaruhi fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dan sirkulasi siklonik di sekitar Laut Jawa bagian barat serta perairan utara Maluku dan Papua Barat.
Sirkulasi ini membentu daerah belokan dan pertemuan angin atau konvergensi. Akibatnya curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir berpotensi terjadi di beberapa wilayah.
Selama periode 27-30 April 2020, wilayah yang berpotensi mengalami hujan diantaranya Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain itu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Kemudian di periode 1 hingga 3 Mei 2020 di Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Selain itu, dia melanjutkan, di Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
“Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat, hujan es, dan lain-lain dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” ujarnya.