Tersandung Megakorupsi, Najib Razak Tetap Maju di Pemilihan Parlemen 2023

Baca Juga

MATA INDONESIA, KUALA LUMPUR – Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak kabarnya akan kembali maju pada pemilihan umum anggota parlemen tahun 2023. Hal ini terungkap dalam wawancaranya dengan Reuters.

Najib seolah tak terpengaruh dengan kasus megakorupsi yang kini tengah dialaminya. Partainya yang tercemar karena kasus korupsi, Organisasai Nasional Melayu Bersatu (UMNO), meraih jabatan perdana menteri pada bulan lalu setelah digulingkan dari kekuasaan pada 2019 karena skandal multi-miliar USD.

Para penentang telah menyatakan kekhawatiran bahwa para pemimpin partai yang menghadapi tuntutan pidana dapat memperoleh keringanan hukuman setelah kembali memegang kendali.

Najib, yang menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia selama 9 tahun (2009-2018), dinyatakan bersalah atas kasus korupsi. Ia dijatuhi hukuman 12 tahun penjara atas salah satu dari banyak kasus penyelewengan uang dari dana negara 1MDB yang sekarang sudah tidak berfungsi.

Namun, Najib membantah melakukan kesalahan dan telah mengajukan banding atas putusan tersebut, sambil menyerukan penyelidikan atas penuntutannya yang menurutnya sarat unsur politik.

Najib juga masih anggota parlemen tetapi konstitusi melarangnya mengikuti pemilihan kecuali dia mendapat pengampunan atau penangguhan hukuman dari raja di Negeri Jiran, Yang Dipertuan Agung Sultan Abdullah Ri’ayatuddin al-Mustafa Billah.

“Itu tergantung pada interpretasi dari segi hukum, konstitusi, dan apa pun yang terjadi dalam proses pengadilan,” kata Najib yang menentang diskualifikasi, melansir Reuters, Minggu, 19 September 2021.

“Setiap politisi yang ingin memainkan peran akan menginginkan kursi di parlemen,” kata Najib saat ditanya apakah dia akan mengikuti pemilihan umum pada dua tahun mendatang.

Najib telah melakukan kampanye hubungan masyarakat untuk menghilangkan citranya sebagai seorang elit dan untuk menggambarkan dirinya sebagai seorang tokoh masyarakat. Dia tetap menjadi tokoh populer di media sosial, di mana kritiknya terhadap pemerintah masa lalu telah membuatnya mendapatkan pujian.

 Dalam sebuah wawancara, Najib mengatakan bahwa ia telah mendiskusikan dengan Ismail Sabri akan kemungkinan perannya dalam pemerintahan. Laporan media setempat mengatakan, Najib bisa menjadi penasihat ekonomi.

Najib juga mengatakan kembalinya UMNO ke kekuasaan menjamin stabilitas politik sementara di Negeri Jiran. Malaysia telah melihat ketidakstabilan politik sejak pemilihan 2018, dengan dua koalisi runtuh karena pertikaian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini