MINEWS.ID, JAKARTA – Membaca pantun sepertinya keahlian terbaik seorang Anies Baswedan. Hal itu membuatnya tidak malu-malu memaksa anggota DPRD DKI Jakarta mendengarkan tiga pantun di sidang paripurna terakhir DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019, Kamis 22 Agustus 2019.
Awalnya dia membawakan dua pantun di penghujung acara tersebut. Acara tersebut menjadi spesial karena masa tugas DPRD periode tersebut segera berakhir. Namun, dia minta anggota dewan tersebut mendengarkan satu lagi pantunnya.
“Satu lagi boleh? Semoga nanti Pak Ketua (Prasetio Edi Marsudi) balas,” kata Anies saat itu.
Rupanya pantun itu sebagai upayanya menyemangati anggota DPRD yang akan mengakhiri tugasnya.
“Bang Somat naik delman sampai ke Warakas. Lajunya kencang tapi halus tak terasa. Hormat kami pada Anda yang purna-tugas. Terus berkontribusi bagi negara dan bangsa,” kata Anies usai membacakan pantun tambahannya.
Ternyata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio benar-benar membalas Anies. Pantun tersebut berisi harapan Pras agar DPRD dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus harmonis.
Beruntung Prasetio tidak ingin menyaingi Anies dengan membaca tiga pantun. Jika tidak rapat paripurna terakhir bakal berakhir lebih lama lagi.
Sedangkan dua pantun Anie lainnya adalah, “Ke Kali Angke naik TJ. Sampai Pondok Bambu. Ini sidang terakhir DPRD. Bukan berarti terakhir bertemu.”
Lalu, “Kartu JakLingko belum punya. Terpaksa jalan kaki ke Pondok Bambu. Terima kasih atas kerja samanya. Kita akan berjumpa di lain waktu.”