MATA INDONESIA, GUANTANAMO – Kapal tempur Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang dikerahkan untuk mencegat perdagangan narkoba di Karibia dan Pasifik Timur terjebak di pelabuhan di Teluk Guantanamo, Kuba.
Hal tersebut diperparah dengan kenyataan bahwa para awak kapal yang terinfeksi Covid-19. Padahal, seluruh awak dilaporkan telah divaksinasi Covid-19 dua dosis.
Juru bicara Angkatan Laut AS, Komandan Kate Meadows menegaskan bahwa beberapa dari awak yang terinfeksi Covid-19 mengalami gejala ringan. Belum diketahui secara pasti berapa banyak infeksi yang melibatkan varian Omicron – yang dengan cepat menyebar ke seluruh dunia dan mulai mendominasi.
Meski demikian, Komandan Meadows mengatakan, para kru tetap mengadakan Misa Natal. Di mana para awak kapal tempur Angkatan Laut AS tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, demi menekan penyebaran virus yang telah menewaskan jutaan jiwa di dunia itu.
“Para kru mengadakan layanan Natal terbuka di dermaga pada Sabtu (25/12), yang memungkinkan para pelaut untuk tetap menjaga jarak sosial dan mengikuti pedoman kesehatan masyarakat, menurut Komandan Meadows, melansir New York Times, Minggu, 26 Desember 2021.
“Mereka menggunakan ruang terbuka dan menikmati udara segar agar sebisa mungkin beraktivitas dengan aman. Para koki di kapal membuat makanan Natal spesial hari ini untuk semua orang,” sambung sang komandan.
USS Milwaukee membawa lebih dari 100 Angkatan Laut AS ditambah awak helikopter tempur dan unit penegakan hukum Penjaga Pantai ketika meninggalkan pelabuhan asalnya di Jacksonville, Florida, pada 14 Desember sebagai bagian dari upaya Komando Selatan AS untuk memerangi perdagangan narkoba.
Kapal tempur itu berhenti untuk mengisi bahan bakar dan memasok kembali di Teluk Guantánamo pada Senin (20/12) dan memperpanjang masa tinggalnya di sana karena wabah tersebut.
Sebelum USS Milwaukee meninggalkan Florida, Komandan Kapal Brian A. Forster mengatakan dalam rilis berita Angkatan Laut AS bahwa banyak anggota awak berada di penempatan pertama mereka dan ingin melihat dunia dan menyelesaikan misi.
Pada Maret 2020, salah satu pertemuan pertama militer dengan virus terjadi di atas kapal induk Theodore Roosevelt. Kapal itu berlabuh di Guam, di Pasifik Selatan, dan berakhir terdampar di sana selama berbulan-bulan setelah puluhan awak terinfeksi dan satu meninggal.
Komandan kapal pada saat itu mengirim surat kepada pejabat Angkatan Laut AS memohon bantuan untuk mengatasi wabah dan mengkritik kegagalan Angkatan Laut untuk menyediakan sumber daya yang tepat.