MATA INDONESIA, JAKARTA – Untuk pertama kalinya, Indonesia dipercaya sebagai Presidensi Forum G-20 Tahun 2022 yang penyerahannya dilakukan 30-31 Oktober 2021 saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Roma, Italia. Lalu apa yang akan dilakukan Indonesia setelah menerima tongkat presidensi?
“Bapak Presiden Bapak Joko Widodo akan menghadiri penutupan KTT G20 di Roma pada tanggal 30-31 Oktober mendatang dan akan menerima secara resmi penyerahan tongkat estafet Presidensi G20 dari PM Italia,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Selasa 14 September 2021.
Secara resmi Indonesia akan bertugas sebagai Presidensi G-20 pada 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Saat itulah, Indonesia akan bekerja mengajak dunia untuk pulih dan bangkit bersama menjadi perkasa dari Pandemi Covid-19 dengan tema “Recover Together, Recover Stronger.”
Dengan mengusung tema tersebut, menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Indonesia berkomitmen memberikan dampak positif tidak saja bagi seluruh rakyat kita tetapi juga bagi dunia.
Retno menegaskan, selama masa Presidensi G-20, Indonesia akan memberikan perhatian besar kepada negara berkembang baik di Asia, Afrika, Amerika Latin, termasuk negara-negara kepulauan kecil di Pasifik dan Karibia.
Selama menjalankan tugas Presidensi G20 ini, Indonesia akan memberi perhatian besar terhadap isu kesehatan dan pandemi serta pembangunan berkelanjutan dengan memberi perhatian besar kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta ekonomi digital yang sukses menjadi penggerak ekonomi di masa pandemi.
Untuk mencapai pemulihan, pertumbuhan dan ketahanan bersama, di masa presidensi Indonesia akan menyelenggarakan forum bisnis dan kemitraan di sektor infrastruktur berkelanjutan maupun investasi kesehatan.
