Terbukti Gunakan Narkoba, Medina Zein Direhabilitasi Tiga Bulan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pengusaha Median Zein yang juga adik ipar dari Ibra Azhari terbukti menggunakan narkoba. Dan Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) merekomendasikan dirinya untuk direhabilitasi.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan mengatakan, Medina akan menjalani rehabilitasi per 3 Januari 2020.

Ditresnarkoba Polda Metro Jaya telah melakukan gelar perkara menyangkut masalah Medina Zein. Hasilnya yang bersangkutan harus diassessmen dan sudah dilakukan asesemen oleh Lemdikpol langsung.

“Sudah keluar hasil asesmennya. Jadi diputuskan untuk Medina Zein alias Mediza Susani ini akan dilaksanakan rehabilitasi,” kata Yusri.

Medina akan direhabilitasi selama tiga bulan di Lembaga Pendidikan Polri, Pasar Jumat ,Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

“Hari ini akan kita berangkatkan ke sana, kurun waktu selama tiga bulan akan direhab tapi akan dilihat dari situasi apakah akan bertambah atau berkurang tergantung tim di sana,” katanya.

Diketahui, Medina Zein ditangkap oleh Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dalam pengembangan penyidikan kasus narkoba yang menjerat kakak iparnya, Ibra Azhari.

Hasil tes urine menunjukkan Medina positif mengonsumsi narkoba jenis amfetamin. Ibra Azhari sudah lebih dulu ditahan oleh pihak kepolisian terkait penyalahgunaan narkotika jenis sabu pada 22 Desember 2019. Penangkapan ini adalah keempat kalinya bagi Ibra berurusan dengan aparat penegak hukum dalam kasus yang sama.

 

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini