Tepis Klaim Trump, Badan Intelijen AS Sebut Rusia Dalang di Balik Peretasan

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Badan intelijen Amerika Serikat mengatakan, Rusia kemungkinan besar berada di balik peretasan besar-besaran departemen pemerintah dan perusahaan milik Paman Sam.

Pernyataan bersama dari Biro Investigasi Federal, Badan Keamanan Nasional, dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur ini, sekaligus menepis klaim Presiden Donald Trump bahwa peretasan besar-besaran merupakan pekerjaan Cina.

Ini adalah pertama kalinya intelijen secara resmi merujuk pada motif peretasan yang menurut mereka merupakan bagian dari pengumpulan intelijen dan menunjukkan bukti bahwa sejauh ini upaya spionase Rusia adalah merusak atau mengganggu pemerintah.

“Ini adalah kompromi serius yang akan membutuhkan upaya berkelanjutan dan berdedikasi untuk memulihkannya,” kata pernyataan itu, melansir Al Jazeera.

Pejabat AS, termasuk Jaksa Agung William Barr dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, dan pakar keamanan siber sebelumnya mengatakan Rusia yang harus disalahkan.

Akan tetapi Presiden Trump, dalam serangkaian Tweet akhir bulan lalu, berusaha meremehkan tingkat keparahan peretasan dan mengangkat gagasan yang tidak berdasar bahwa Cina yang harus bertanggung jawab.

Departemen yang ditembus dalam peretasan termasuk Pertahanan, Negara, Keamanan Dalam Negeri, Perbendaharaan, dan Perdagangan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini