MATA INDONESIA, JAKARTA – Tekanan inflasi diperkirakan bakal renda pada bulan Ramadan tahun ini, akibat konsumsi masyarakat yang menurut, terutama disebabkan faktor pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Ini akan mempengaruhi pola konsumsi, apakah pada April dan bulan Ramadan yang mengurangi tekanan inflasi,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyp, Jumat 17 April 2020.
Selain itu, Perry berkata, berkurangnya mobilitas masyarakat setelah muncul larangan mudik juga akan berpengaruh besar dalam menekan inflasi dari sisi konsumsi.
Perry menjamin, pemerintah baik pusat dan daerah, akan memastikan ketersediaan kebutuhan pokok bagi masyarakat melalui peran Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah.
Faktor lain, kata dia, juga dipengaruhi kondisi ekonomi yang menurun, memperkuat ekspektasi inflasi yang juga rendah. Bank sentral sebelumnya memperkirakan inflasi pada minggu kedua April 2020 mencapai 0,2 persen secara bulanan dan 3 persen secara tahunan.
Selanjutnya, Perry menyebut nilai tukar rupiah yang stabil dan cenderung menguat dan harga komoditas yang rendah juga mendorong inflasi yang rendah.