Tenang, Cadangan Devisa Kita Mampu Biayai Impor Sampai 10 Bulan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak masyarakat pesimis karena termakan informasi hoax soal kondisi ekonomi kita. Padahal, Bank Indonesia melaporkan posisi cadangan devisa kita meningkat dari bulan sebelumnya yaitu senilai 135,9 miliar dolar AS.

Sedangkan angka bulan sebelumnya tercatat pada 133,6 miliar dolar AS dan mampu membiayai impor hingga 10 bulan mendatang.

Angka itu menandakan kondisi ekonomi Indonesia di atas angka standar kecukupan internasional yaitu impor untuk tiga bulan.

“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro-ekonomi dan sistem keuangan,” ujar Direktur Eksekutif Direktorat Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono di Jakarta, Jumat 8 Januari 2021.

Cadangan devisa itu masih mampu membiayai Indonesia selama 9,8 bulan jika digunakan untuk membayar utang luar negeri pemerintah.

Erwin menyatakan BI menilai cadangan devisa akan tetap memadai karena didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga akibat keibjakan untuk mendorong pemulihan ekonomi.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini