Home Headline Tenaga Hidro Topang Ekonomi Rendah Karbon, Menteri ESDM Luncurkan Bali Statement

Tenaga Hidro Topang Ekonomi Rendah Karbon, Menteri ESDM Luncurkan Bali Statement

0
179
Sumber: esdm.go.id
Sumber: esdm.go.id

Mata Indonesia, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasri, bersama International Hydropower Association (IHA) meluncurkan Bali Statement, menyusul suksesnya World Hydro Power Congress (WHC) 2023 di Bali, Oktober lalu. WHC 2023 menyepakati Bali Statement tentang “Powering Sustainable Growth“, yang menegaskan kembali peran pembangkit listrik tenaga hidro sebagai tulang punggung strategi nasional dalam membangun ekonomi rendah karbon.

Arifin mengungkapkan, saat ini sebagian besar potensi pembangkit tenaga hidro yang masih belum dimanfaatkan berada di negara-negara berkembang. Bali Statement menghadirkan empat rekomendasi kepada Pemerintah di seluruh dunia.

“Yang pertama, merencanakan kebutuhan energi di masa depan dengan lebih banyak variabel energi terbarukan. Kedua, memberikan insentif pada tenaga hidro yang berkelanjutan melalui mekanisme berbasis finansial dan pasar,” tutur Arifin.

Arifin melanjutkan, rekomendasi yang ketiga yaitu mengakselerasi pengembangan energi terbarukan melalui proses perizinan yang transparan dan efisien. Yang keempat yakni memasukkan praktik keberlanjutan tenaga hidro ke dalam regulasi dan kewajiban sektor keuangan.

Arifin menyebut, tenaga hidro memainkan peran penting dalam sistem energi di seluruh dunia. Di Indonesia, tenaga hidro telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyediaan akses listrik yang terjangkau, sekaligus memperkuat pengelolaan air dan melestarikan daerah tangkapan air di dalam sistem energi Indonesia selama satu abad terakhir.

“Indonesia memiliki potensi tenaga hidro lebih dari 95 gigawatt (GW), meski pemanfaatannya baru mencapai 7 GW. Senada dengan Bali Statement, Indonesia berharap untuk dapat memperkuat kolaborasi dan kerja sama dalam memanfaatkan potensi yang besar ini. Tidak hanya terbatas pada sumber tenaga hidro, namun juga potensi yang belum tergali dari luas permukaan bendungan yang dapat dimanfaatkan untuk PLTS Terapung,” ujarnya.

Dengan pengembangan tenaga hidro diharapkan dapat menghasilkan listrik yang ramah lingkungan, meningkatkan stabilitas jaringan listrik, dan berkontribusi dalam membentuk masa depan energi berkelanjutan bagi generasi mendatang. Untuk mencapainya, diperlukan kolaborasi inklusif dalam pengembangan tenaga hidro.

“Izinkan saya untuk menyerukan kepada berbagai pihak global untuk mendorong kolaborasi inklusif dalam pengembangan tenaga hidro. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa kita memiliki energi untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan,” tandasnya.

(Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here