Tempat Wisata di Jakarta Dipertimbangkan Bakal Tutup Saat Libur Lebaran

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Saat libur lebaran, rencananya tempat wisata di DKI Jakarta dipertimbangkan untuk di tutup. Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Namun, kata dia saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan pakar, epidemiolog, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan pemerintah pusat soal kebijakan itu.

Menurutnya, kebijakan penutupan tempat wisata pada saat libur Lebaran diambil berdasarkan keputusan bersama. Usulan dari berbagai pihak terkait tempat wisata itu akan menjadi pertimbangan.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengusulkan agar tempat wisata di kawasan Jabodetabek ditutup sementara saat libur Lebaran atau saat pembatasan mudik. Usul ini disampaikan dalam rapat koordinasi dengan Kodam Jaya dan Pemerintah DKI di Polda Metro Jaya hari ini, Selasa, 4 Mei 2021.

“Dalam rapat lintas sektoral disampaikan, kami minta keputusan dari Dinas Pariwisata kalau bisa seperti tahun kemarin, ditutup saja,” ujar Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Komisaris Besar Marsudianto di kantornya, Jakarta Selatan.

Meskipun begitu, Marsudianto mengatakan akan mempertimbangkan masukan dari Kementerian Pariwisata, jika menginginkan agar tempat wisata tetap beroperasi selama libur Lebaran.

Marsudianto menjelaskan ada mekanisme yang bisa diterapkan untuk mencegah membeludaknya jumlah pengunjung di tempat wisata saat larangan mudik.

Supaya tidak terjadi kerumunan di tempat wisata, tiket dibeli secara online, kemudian dibatasi hanya 50 persen. “Kalau masih ada juga kerumunan, kami akan lakukan penyekatan buka tutup sementara waktu,” ujar Marsudianto.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini