MATA INDONESIA, JAKARTA – Putusnya kabel laut Sumatra Maluku Papua Cable System (SMPCS) menyebabkan layanan internet di Jayapura dan sekitarnya tak berjalan maksimal. Kabel tersebut putus pada kedalaman 4.050 meter.
Sebagai upaya pemulihan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) telah memberangkatkan Cableship DNEX Pacific Link (DPL) yang akan melakukan penyambungan kabel laut SMPCS ruas Biak-Jayapura.
Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mempercepat penyambungan kabel SMPCS ini agar masyarakat dapat kembali menikmati layanan TelkomGroup dengan nyaman seperti semula.
Pujo juga menjelaskan bahwa dalam proses penyambungan kabel akan terjadi pemadaman repeater pada link SMPCS ruas Sorong-Manokwari-Biak.
“Pemadaman ini tidak berpengaruh terhadap layanan TelkomGroup khususnya di lokasi Biak dan Manokwari karena telah tersedia backup yang memadai,” ujarnya belum lama ini.
Rata-rata trafik untuk link ruas Biak-Manokwari-Sorong mencapai 40 Gbps dengan waktu puncak terjadi pada pukul 20:00 hingga 22:00. Sementara di waktu lainnya total trafik berada di bawah 40Gbps. Untuk itu Telkom telah menyediakan backup menggunakan ruas Palapa Ring Timur Biak-Manokwari-Sorong dan Nabire-Timika masing-masing 2×10 Gbps, sehingga total mencapai 40 Gbps.
Kata Pujo, Telkom akan mengupayakan pelaksanaan pemadaman menghindari waktu puncak agar kenyamanan dalam menggunakan layanan Telkom tetap terjaga.
“Kami memohon maaf apabila terdapat layanan yang kurang maksimal selama proses perbaikan, demi mengupayakan kabel kembali tersambung dan pelanggan mendapatkan experience layanan TelkomGroup secara maksimal,” ujarnya.
Proses perbaikan kabel ini dikawal langsung oleh Telkom Infra, salah satu entitas anak usaha Telkom dan ditargetkan penyambungan kembali kabel laut dapat selesai dilakukan pada awal Juni 2021.
Sebagai informasi, Kapal DPL merupakan kapal yang dirancang khusus untuk kebutuhan penggelaran dan pebaikan kabel laut. Kapal yang memiliki berat hingga 7.000 ton ini dilengkapi dengan teknologi terbaik seperti Dynamic Positioning 2 (DP2) untuk sistem otomatisasi dengan full redundance, Remote Operated Vehicles (ROV), dan plough. Kapal memiliki kemampuan operasi hingga kedalaman 10-6.000 meter dan dapat berlayar nonstop hingga 60 hari.
Kapal DPL telah berada di lokasi titik putus sejak 30 Mei 2021 pukul 23:21 WITA dan telah melakukan analisis terhadap kondisi arus, kontur laut, dan pola pelayaran. Saat ini kapal sedang melakukan penarikan kabel arah Biak/Sorong, yang kemudian akan dilanjutkan untuk arah Jayapura.