Telkom Bukukan Laba Bersih Rp 10,99 Triliun Terdorong Kinerja Telkomsel dan Indihome

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatatkan kinerja yang cukup mengesankan selama 6 bulan pertama tahun 2020. Perusahaan telekomunikasi pelat merah ini membukukan pendapatan konsolidasi Perseroan sebesar Rp 66,9 triliun dengan laba bersih Rp 10,99 triliun.

Selain itu, EBITDA semakin menguat dengan pertumbuhan 8,9 persen secara tahunan menjadi Rp 36,08 triliun dan margin EBITDA yang tumbuh 6,2 ppt menjadi 54,0 persen. Arus Kas dari kegiatan operasi juga tumbuh 23,4 persen menjadi Rp 34,2 triliun.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah di tengah pandemi COVID-19 yang tidak dapat dipungkiri berdampak terhadap perekonomian dan industri telekomunikasi.

“Telkom masih bisa mencatat kinerja yang cukup baik dengan peningkatan profitabilitas perseroan di mana margin EBITDA dan margin laba bersih tercatat tumbuh dibandingkan tahun lalu,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat 7 Agustus 2020.

Telkomsel selaku entitas anak Telkom yang fokus pada segmen bisnis Mobile pun mencatat pertumbuhan yang baik khususnya pada bisnis digital yang tumbuh sebesar 13,5 persen menjadi sebesar Rp 31,9 triliun dengan total kontribusi yang tumbuh signifikan hingga 72,4 persen dari total pendapatan Telkomsel. Pencapaian ini didorong oleh 160,1 juta pelanggan, dengan pelanggan mobile data sebanyak 105,1 juta.

Hal ini menyebabkan konsumsi layanan data tumbuh 43,8 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi 7.037 MB per pelanggan data dan menjadi tren positif bagi broadband ARPU. Begitupun dengan lalu lintas data yang juga meningkat 40,3 persen menjadi 4.255.250 TB.

Layanan fixed broadband IndiHome juga membukukan kinerja yang baik. IndiHome mencatat pendapatan sebesar Rp 10,4 triliun yang dikontribusi dari 7,45 juta pelanggan. Jumlah pelanggan ini tumbuh 24,2 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Meski dihadapkan pada situasi pandemi, IndiHome berhasil menambah lebih dari 448 ribu pelanggan baru sepanjang enam bulan pertama 2020.

Selanjutnya, segmen Wholesale & International Business menunjukkan kinerja yang baik dengan peningkatan pendapatan 13,9 persen terutama didorong oleh peningkatan bisnis menara telekomunikasi dan Voice Wholesale.

Belanja modal Perseroan di semester I 2020 ini sebesar Rp 12 triliun, dengan alokasi terutama digunakan untuk membangun infrastruktur broadband baik untuk mobile maupun fixed broadband.

Pada bisnis mobile, belanja modal dialokasi untuk pengembangan kualitas dan kapasitas jaringan 4G serta pengembangan sistem IT. Sementara untuk fixed broadband, belanja modal digunakan untuk pembangunan jaringan akses serat optik ke rumah serta jaringan backbone.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Masyarakat Sambut Baik Kehadiran Koperasi Desa Merah Putih

Oleh: Mahmud Sutramitajaya)* Masyarakat khususnya di desa dan kelurahan seluruh wilayah Indonesia, menyambut dengan penuh antusias kehadiran Koperasi Merah Putih yang digagaspemerintah sebagai bagian dari strategi besar pemberdayaan ekonomi rakyat. Sebanyak 80.000 koperasi kini sedang dalam proses pembentukan dan rencananyaakan diluncurkan secara nasional pada 12 Juli 2025. Program ini mencerminkansemangat baru dalam penguatan ekonomi lokal berbasis nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Koperasi Merah Putih dirancang untuk menjadi motor penggerak ekonomikerakyatan dengan menyasar pelaku UMKM serta sektor informal di tingkat desadan kelurahan. Tidak sekadar menjadi lembaga usaha, koperasi ini diharapkanmenjadi wadah pembangunan kolektif yang memprioritaskan kesejahteraan seluruhanggota. Pendekatan ini selaras dengan visi pembangunan nasional yang menempatkan rakyat sebagai pelaku utama, bukan sekadar objek pembangunan. Langkah awal dimulai dengan pemetaan kebutuhan, pembentukan strukturpengurus, hingga penyusunan rencana bisnis yang matang. Keterlibatan aktifmasyarakat dalam proses ini memberikan legitimasi sekaligus memperkuat rasa kepemilikan terhadap koperasi yang akan mereka kelola bersama. Pemerintahmelalui berbagai kementerian dan lembaga juga menyiapkan skema pendampinganyang komprehensif untuk memastikan koperasi berjalan efektif dan berkelanjutan.  Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 menjadi landasan hukum yang kuat bagiseluruh jajaran pemerintah untuk bersinergi dalam merealisasikan program besar ini. Tugas pendamping juga mencakup penyusunan model bisnis koperasi, penguatanSDM, serta integrasi koperasi dengan lembaga ekonomi desa lainnya, sehinggaekosistem yang terbentuk menjadi inklusif dan efisien. Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, mengatakan Koperasi Merah Putih adalah manifestasi nyata dari ekonomi Pancasila. Dengan menjunjung tinggi nilaigotong...
- Advertisement -

Baca berita yang ini