Tekanan Bukan Solusi untuk Masalah di Myanmar

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIJING – Diplomat Senior Cina, Wang Yi  berharap KTT ASEAN yang akan digelar di Indonesia, pada 24 April akan membuka jalan bagi soft landing permasalahan yang tengah dialami Myanmar.

Pertemuan tatap muka di Jakarta nanti merupakan upaya internasional pertama untuk meredakan krisis di Myanmar – di mana pasukan keamanan telah membunuh ratusan pengunjuk rasa pro-demokrasi dan menangkap ribuan demonstran sejak kudeta yang terjadi pada 1 Februari.

KTT ASEAN nanti juga sekaligus ujian bagi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, yang secara tradisional menahan diri untuk tidak mencampuri urusan internal negara anggota dan beroperasi berdasarkan konsensus.

Sebagaimana diketahui, salah satu prinsip ASEAN adalah non-interference atau dengan kata lain tidak mencampuri urusan dalam negeri antar sesama anggota.

“Pihak Cina mengharapkan pertemuan itu menjadi awal yang baik untuk membantu mewujudkan ‘soft landing’ untuk situasi Myanmar,” ucap Wang, Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China, melansir Reuters, Jumat, 23 April 2021.

Cina bukan anggota ASEAN, tapi termasuk dalam ASEAN Plus Three, bersama Jepang, dan Korea Selatan. Akan tetapi, hingga saat ini, belum jelas apakah Negeri Tirai Bambu akan menghadiri KTT ASEAN di Jakarta, pada Sabtu nanti.

“Praktik telah membuktikan bahwa memberikan tekanan kuat secara membabi buta oleh pasukan asing tidak akan membantu menyelesaikan masalah internal suatu negara, tetapi akan membawa turbulensi atau bahkan kemerosotan situasi, yang akan mempengaruhi dan mengguncang kawasan itu,” tutur Wang.

Bertolak belakang dengan Cina, Amerika Serikat (AS) justru telah menjatuhkan sanksi hukuman terhadap Myanmar pasca-kudeta yang dilakukan oleh junta militer. AS bahkan menegaskan akan mengambil tindakan lebih lanjut.

“Cina menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengambil sikap objektif dan adil serta berbuat lebih banyak untuk membantu meredakan ketegangan di Myanmar, bukan sebaliknya,” sambung Wang.

“Cina akan menjaga komunikasi yang erat dengan ASEAN dan terus menangani setiap pekerjaan yang terkait dengan Myanmar dengan caranya sendiri,” tuntasnya.

Pada KTT ASEAN nanti, pemimpin junta militer Min Aung Hlaing dipastikan hadir. Ini akan menjadi perjalanan dan pertemuan luar negeri pertama sang pimpinan junta militer setelah merebut kekuasaan pada awal Februari.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini