Tekan Harga Beras yang Naik, Pemkab Kulon Progo Sasar Bantuan ke 53.531 Keluarga

Baca Juga

Mata Indonesia, Kulon Progo – Upaya Pemkab Kulon Progo dalam menekan kenaikan harga beras yang mulai naik konsisten, dilakukan dengan menyalurkan bantuan beras ke-53.531 keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah setempat.

Setiap keluarga mendapat bantuan 10 kilo beras yang dibagikan merata ke seluruh wilayah yang jadi jangkauan Pemkab.

“Jadi sudah kami berikan sejak sepekan lalu dan terus berjalan saat ini. Total sudah ada 535.310 kilo yang kami salurkan,” terang Anggota Tim Lapangan Bantuan Pangan Bulog DIY, Dicki Yusfarino, Rabu 4 Oktober 2023.

Penyaluran ini juga salah satu program bantuan pangan dari Badan Nasional (Bapanas) kepada para warga di kalurahan setempat.

“Jadi untuk program dari Bapanas, kami (Bulog) menyediakan komoditas berasnya,” kata dia.

Sementara itu, Kasi Penanganan Fakir Miskin Dinsos PPPA Kulon Progo, Ika Dwi Wahyu ning Kusumastuti menjelaskan warga yang disasar adalah KPM yang telah terdaftar sebagai Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako APBN.

“Jadi sudah sesuai data yang ada dari Bapanas. Nah data itu diambil dari PKH dan Sembako APBN,” terang Ika.

Di sisi lain, harga beras di sejumlah pasar di Kulon Progo memang signifikan meningkat. Beras jenis IR I atau premium sudah mencapai Rp13.450 per kilo. Harga itu masih rata-rata, di mana harga tertinggi di Pasar Sentolo menyentuh angka Rp15.000.

“Di Pasar Galur harga paling rendah di angka Rp13.000,” ungkap Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo, Endang Zulywanti.

Sementara Beras IR II atau medium memiliki harga kisaran Rp12.500. Pedagang menjual dengan harga tertinggi Rp13.000 sementara terendahnya Rp12.000.

Kenaikan harga itu, diakui Endang menyusul dengan stok beras yang mulai berkurang. Di sisi lain bulan ini belum masuk musim panen beras di Kulon Progo.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini