MATA INDONESIA, JAKARTA-Diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan dalam menuju tatanan baru hidup new normal di masa pandemi corona. Namun hal tersebut, tak mudah diterapkan di lapangan terutama dengan kondisi masyarakat saat ini.
Untuk itu diperlukan peran serta dari apparat TNI-Polri untuk bertugas mendisiplinkan masyarakat terutama di titik-titik keramaian.
“Potensi terjadinya ketegangan antara petugas keamanan terutama TNI-Polri dengan masyarakat mungkin ya, dengan tanda petik ‘ngeyel’,” ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Kepala BNPB itu menuturkan, untuk mencegah adanya potensi ketegangan yang timbul, TNI-Polri akan menggunakan pendekatan persuasif dan komunikatif kepada warga yang masih belum mematuhi aturan protokol kesehatan. Karena itu, ia berharap masyarakat memiliki kesadaran tinggi dalam menaati protokol kesehatan.
“Di sini pentingnya kita semua sadar bahwa risiko yang terjadi akan sangat tinggi manakala kita menabrak atau melanggar rambu-rambu protokol kesehatan,” ujarnya.
Namun, jika masyarakat masih “ngeyel” aparat TNI-Polri akan menyerahkan kepada petugas keamanan di tempat-tempat yang diawasi.
“Kemudian, ketika masyarakat yang tadi, katakan ‘ngeyel’ atau tidak mau, maka aparat keamanan akan menyerahkan kepada security. Security apakah itu di tempat di pasar atau di tempat-tempat tertentu,” kata Doni.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pengerahan aparat TNI Polri di titik -titik keramaian bertujuan untuk menyadarkan masyarakat agar disiplin menuju ke tatanan baru yakni new normal. Sehingga kata Jokowi angka reproduksi (R0) penyebaran Covid-19 bisa turun di bawah 1.