MATA INDONESIA, JAKARTA – Selama kariernya di dunia bulutangkis, rivalitas Taufik Hidayat dan Lin Dan tak terhindarkan. Keduanya dikenal sebagai musuh bebuyutan.
Persaingan pebulutangkis kelahiran 10 Agustus dan Lin Dan bukan menjadi rahasia lagi. Pertandingan yang melibatkan keduanya selalu menarik perhatian.
Taufik adalah peraih medali emas Olimpiade 2004, sedangkan Lin Dan memenangkan dua medali emas Olimpiade (2008 dan 2012).
Fans Indonesia dan Cina kerap dibuat takjub dengan pertandingan yang melibatkan Taufik dan Lin Dan, terutama di final Kejuaraan Dunia 2005 dimana Taufik berhasil mengalahkan pebulutangkis kidal tersebut.
Meski rivalitas keduanya cukup panas, Taufik mengaku sama sekali tak punya masalah dengan Lin Dan. Hubungan keduanya di luar lapangan terbilang akrab.
“Saya tak punya masalah dengan Lin Dan. Dia junior saya. Kami selalu bertanding dengan bagus di lapangan,” katanya, dalam wawancara bersama Olympic Channel.
Keduanya berhadapan 17 kali di lapangan dan Taufik hanya bisa menang empat kali dimana salah satunya adalah final Kejuaraan Dunia 2005.
“Dia adalah pebulutangkis hebat. Tak ada tunggal putra bulutangkis yang mampu memenangkan dua medali emas Olimpiade,” ujarnya.
“Hubungan kami baik-baik saja sampai saat ini. Media Cina dan Indonesia yang melebih-lebihkan. Di luar lapangan hubungan kami dekat. Terkadang kami pergi makan malam atau sekadar minum,” ungkapnya.
Lin Dan memutuskan gantung raket pada Juli 2020 lalu. Alasannya pensiun dari bulutangkis karena fakto usia yang membuat kebugaran fisiknya tak lagi prima seperti dulu.
Selain dua medali emas Olimpiade, Lin Dan memenangkan lima gelar Kejuaraan Dunia dan enam gelar juara All England.