MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Kegiatan sekolah di Yogyakarta sudah mulai mengeliat kembali. Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) sudah dilakukan 100 persen. Sedangkan untuk sekolah menengah pertama dan sekolah dasar masih belum 100 persen.
Drs Slamet Purwo, Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta dan Sri Suyatmi SPd, Kepala Sekolah SMA Negeri 8 mengatakan bahwa kegiatan sekolah tatap muka di hari pertama berjalan lancar dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. ”Tidak hanya siswa tapi juga tim pengajar juga melaksanakan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Slamet.
Di SMA Muhammadiyah 2 Yogya, di setiap kelas diberi jarak kurang lebih 100 cm antar meja. ”Kalau dulu 1 meja untuk 2 siswa, sekarang 1 meja 1 siswa,” katanya.
Dari 700 siswa yang masuk sekolah tatap muka, dibuat aturan 6 jam pelajaran dengan 10 menit waktu istirahat. ”Setiap keluar masuk kelas ada pengecekan suhu. Kami juga menyediakan tempat cuci tangan sebelum masuk kelas,” katanya.
Masjid, perpustakaan dan kantin sekolah sementara tutup. ”Perpustakaan hanya untuk meminjam buku tapi tidak untuk tempat membaca,” ujarnya.
Hal yang sama juga diutarakan Sri Suyatmi SPd. Hari pertama di SMA Negeri 8 Yogya berlangsung lancar. ”Kami agak ragu dengan jarak di ruangan kelas karena keterbatasan ruangan kelas. Sehingga kami mewanti-wanti siswa untuk lebih sering cuci tangan dan menggunakan handsanitizer di sekolah,” katanya.
Di SMAN 8 Yogyakarta, ekstrakulikuler sementara tidak diadakan secara offline tapi daring.”Ini sudah berjalan selama pandemi dan sampai sekarang aturan tersebut masih berlaku,” ujarnya.
Berbeda dengan siswa-siswa SMA, untuk Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama kegiatan tatap muka belum sepenuhnya 100 persen. Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan hal ini karena masih banyak anak-anak yang belum mendapatkan vaksin.
Menurut Heroe, di Kota Yogyakarta untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun mencapai 60 persen. Jika vaksinasi sudah dilakukan, maka PTM akan dibuka secara bertahap dulu.
”Kalau sudah vaksin, mungkin SD kita mulai dengan 50 persen juga supaya kita membiasakan,” katanya.
Heroe menargetkan vaksinasi 41 ribu anak usia 6-11 tahun akan selesai pada 25 Januari mendatang.
Sementara untuk jenjang SMP, Heroe mengatakan bahwa saat ini PTM maksimal 75 persen setelah sebelumnya hanya 50 persen. Pihaknya, masih akan melakukan penyesuaian sebelum PTM dilaksanakan 100 persen. ”Target kami bukan langsung 100 persen. Tapi membiasakan anak-anak ketika memasuki lingkungan sekolah pada masa pandemi ini mereka punya kebiasaan untuk prokes yang baik,” katanya.
Reporter: Muhammad Fauzul Abraar