MATA INDONESIA, ALMATY – Pejabat Tinggi Keamanan Kazakhstan, Karim Masimov ditangkap karena dicurigai melakukan makar kepada pemerintah.
Berita penahanan Karim yang merupakan mantan perdana menteri dan sekutu lama mantan Presiden Nursultan Nazarbayev, muncul di tengah spekulasi perebutan kekuasaan di negara bekas Soviet itu.
Badan intelijen domestik, Komite Keamanan Nasional (KNB), mengumumkan bahwa Masimov telah ditahan sejak Kamis (6/1) karena dicurigai melakukan pengkhianatan tingkat tinggi, seperti dilansir France24, Senin, 10 Januari 2022.
Presiden Kazakhstan Kassym Jomart-Tokayev memecat Masimov setelah protes massa yang dipicu kenaikan bahan bakar berubah menjadi kekerasan yang meluas, dengan gedung-gedung pemerintah di Almaty diserbu dan dibakar.
Dalam pidato yang disiarkan televisi kepada bangsa, Presiden Kassym-Jomart Tokayev menggunakan retorika yang keras, merujuk pada mereka yang terlibat dalam kekacauan sebagai “teroris,” “bandit”, dan “militan”.
Sang presiden juga mengatakan bahwa sebanyak 20.000 “bandit bersenjata” telah menyerang Almaty dan mengizinkan pasukannya untuk menembak mati tanpa peringatan.
Sebagian besar kemarahan publik sejatinya diarahkan pada mantan Presiden Nursultan Nazarbayev, yang berusia 81 tahun dan telah memerintah Kazakhstan sejak 1989 sebelum menyerahkan kekuasaan pada 2019.
Banyak pengunjuk rasa berteriak “orang tua keluar!” mengacu pada sosok Nazarbayev. Patung bentuk penghormatan terhadapnya yang didirikan di Kota Taldykorgan bahkan dirobohkan oleh massa yang tampaknya ingin meluapkan amarah mereka.
Meski sudah tak lagi berkuasa, para kritikus menuduh Nazarbayev dan keluarganya tetap memegang kendali di belakang layar dan mengumpulkan kekayaan besar dengan mengorbankan rakyat Kazakhstan