Tasikmalaya Potensial Pengembangan Budi Daya Tambak Udang Vaname

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sektor perikanan budi daya, terutama tambak udang, berpotensi dikembangkan di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat. Hal itu dikatakan oleh Staf Khusus Wakil Presiden (Stafsus Wapres) Bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim.  

“Pantai Tasikmalaya selatan sangat bagus untuk budi daya udang vaname yang memiliki nilai ekonomi tinggi,” ujarnya.

Tim Stafsus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan melakukan kunjungan ke kawasan tambak udang Qini Vaname yang dikembangkan Pesantren Al-Idrisiyyah Tasikmalaya seluas 10 hektare di wilayah Cipatujah.

Menurut pengasuh Ponpes Al Idrisiyyah Kyai Mara Umar, pihaknya selain mengembangkan tambak udang di kawasan pesantren juga membina petani-petani tambak di sekitarnya.

“Kami melihat ada potensi besar yang harus dikembangkan dan dapat memberikan dampak ekonomi masyarakat yang tinggi yaitu, sektor perikanan tambak udang,” ujarnya.

Selain itu, kata dia kawasan selatan juga ada destinasi wisata religi yang memiliki daya tarik besar masyarakat muslim Jawa Barat dan daerah lainnya yaitu Pamijahan.

Di kawasan ini terdapat makam Syech Abdul Muhyi, penyebar agama Islam di Tasikmalaya, serta Goa Safarwadi yang digunakan Syekh Haji Abdul Muhyi dan tokoh penyebar agama Islam lain untuk berkhalwat atau menyendiri mendekatkan diri kepada Tuhan.

Dengan panjang 284 meter dan lebar 25 meter, pengunjung dapat menyusuri goa tersebut dalam waktu lebih kurang lebih 30 menit. Tidak kurang dari 250.000 pengunjung per tahun ke kawasan wisata religi Pamijahan.

Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin mengatakan Tasikmalaya yang berpenduduk 1,8 juta jiwa memiliki 39 kecamatan dengan potensi ekonomi sektor pertanian, perikanan, UMKM, dan pariwisata.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini