Tarik Perhatian, Teroris Tak Segan Buat Kekacauan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Terpidana kasus Bom Bali I Ali Imron pernah mengatakan bahwa teroris memang tertarik dengan kerusuhan. Maka ruang gerak sekecil apapun tidak bisa diberikan bagi para pelaku teror.

Salah satu realisasinya yaitu dengan melakukan jalan Jihad melalui perang melawan kafir. Teroris tidak segan menyerang pihak yang berseberangan dengan dirinya dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan pengeboman.

Aksi pengeboman pun dilakukan di sejumlah lokasi yang banyak ditempati oleh nonmuslim atau yang mereka sebut kafir. Seperti halnya Bom Bali I yang didalangi oleh Jamaah Islamiyah (JI) menjadi salah satu bentuk kekacauan yang sengaja diciptakan oleh teroris.

Selain itu kekacauan yang baru terjadi seperti aksi teror di Sigi, Sulawesi Tengah pada November 2020 lalu oleh Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Pembunuhan satu keluarga oleh organisasi pimpinan Ali Kalora ini tengah menyita perhatian publik tanah air karena mengeksekusi korbannya dengan kejam.

Para pelaku teror memang tidak akan segan membunuh korbannya agar tidak bisa terlacak oleh kepolisian. Bahkan mereka tidak takut bila tindakannya menimbulkan kekacauan.

Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta menilai bahwa teroris memang sengaja menciptakan ketakutan untuk tujuan eksistensi mereka.

“Kelompok mereka kecil makanya untuk menarik perhatian dan unjuk eksistensi melakukan aksi yang dampaknya besar, korbannya maupun publikasinya,” kata Stanislaus saat berbincang dengan Mata Indonesia, 28 Januari 2021.

Maka sinergi antara BNPT, kepolisian dan masyarakat harus diperkuat agar bisa meredam aksi teror yang bisa menyebabkan ketakutan bagi masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

OPM Kembali Lakukan Aksi Brutal Terhadap Aparat Keamanan di Puncak Jaya

Jakarta – Tindakan brutal yang dialami personel Polsek Ilu, Bripka Arif Hidayat, kembali mempertegas kekejaman aksi teror yang diduga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini