Tantang Presiden Putin Duel Satu Lawan Satu, Elon Musk Disebut Iblis Kecil

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Pendiri Tesla Inc, Elon Musk menantang Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk duel satu lawan satu. Melalui akun Twitter-nya, Musk ingin menguji keberanian Putin – pemilik sabuk hitam Taekwondo.

Keputusan Musk menantang Putin tak lain sebagai bentuk protes atas invasi Rusia terhadap Ukraina yang telah berlangsung sejak 24 Februari 2022.

“Dengan ini saya menantang Vladimir Putin untuk bertarung tunggal. Pasaknya adalah Ukraina,” kicau Elon Musk di akun Twitter-nya, melansir New York Post.

Dalam kicauan lain, salah satu orang terkaya di dunia itu menandai akun Twitter resmi Presiden Vladimir Putin dan menulis: “Apakah Anda setuju dengan pertarungan ini?”

Kepala Badan Antariksa Rusia Roscosmos, Dmitry Rogozin, menanggapi tweet Musk dan menyebut pendiri perusahaan kedirgantaran SpaceX sebagai iblis kecil yang masih muda.

“Kamu, iblis kecil, masih muda. Bersaing dengan saya yang lemah; itu hanya akan membuang-buang waktu. Menyalip saudara saya dulu,” kata Rogozin.

Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov, turut membela Musk, dengan tweet: “Saya yakin @elonmusk dapat mengirim Putin ke Jupiter.”

Fedorov kemudian memposting meme yang menunjukkan Putin di dalam pesawat ruang angkasa dengan kata-kata “Kirim Putin ke Jupiter.” Meme tersebut tertaut ke situs web tempat para donor dapat menyumbangkan uang untuk pertahanan Ukraina.

Setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, Musk menyetujui permintaan pemerintah Ukraina untuk menyediakan terminal internet Starlink jika negara itu terputus dari koneksi darat.

Starlink adalah penyedia internet awal Musk. Di mana pengguna dapat terhubung ke web melalui antena yang terhubung ke satelit di luar angkasa.

Pekan lalu, Musk mencela Rogozin setelah dia menyatakan bahwa dia tidak akan mengizinkan penjualan roket Rusia ke Amerika Serikat (AS) sebagai pembalasan atas sederet sanksi yang diberikan AS kepada Moskow.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini