Tangkal Radikalisme di Banyuwangi, BNPT Dirikan Warung NKRI

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANYUWANGI-Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendirikan Warung NKRI di Banyuwangi. Pendirian warung karena dinilai Banyuwangi memiliki banyak program deradikalisasi dan harmonisasi toleransi masyarakat.

Ini merupakan Warung NKRI keempat yang didirikan BNPT di seluruh Indonesia.

Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar mengatakan dipilihnya Banyuwangi karena memiliki banyak program deradikalisasi. Seperti Festival Kebangsaan, Jagoan Digital, Rantang Kasih, dan lainnya yang merupakan bentuk negara hadir di tengah masyarakat.

Boy Rafli mengatakan program-program Banyuwangi tersebut mampu mengikis intoleransi masyarakat. Menurutnya intoleransi salah satunya karena bentuk ketidakadilan.

“Seperti program Rantang Kasih. Sederhana namun sangat mengena. Program ini merupakan semangat gotong royong,” katanya.

“Banyak program Banyuwangi yang bisa bisa menjadi best practice dan contoh bagi daerah lain,” tambahnya.

Warung NKRI adalah Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan (Warung) NKRI.

Kehadiran Warung NKRI ini bertujuan untuk menggiatkan dialog-dialog kebangsaan yang sarat akan nilai persatuan, toleransi, dan gotong royong.

Pesan kebangsaan dari dalam Warung NKRI ini diharapkan dapat menjalar ke seluruh lapisan masyarakat sehingga ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dapat dibendung.

“Konsep warung adalah konsep yang diharapkan jadi tempat pertemuan, dalam kegiatannya dapat dititipkan pesan kebangsaan, kita bisa menyampaikan pesan kebangsaan ini dengan konsep yang sederhana,” kata mantan Kadiv Humas Polri.

Sementara Bupati Ipuk berterima kasih, Banyuwangi dipilih sebagai salah satu lokasi program Warung NKRI. Ipuk mengatakan, ini sejalan dengan program Banyuwangi Rebound yang baru saja diluncurkan.

“Warung NKRI ini sejalan dengan program Banyuwangi Rebound, yang di dalamnya terdapat ekosistem memperkuat kerukunan dan toleransi,” kata Ipuk.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini