Tangkal Ormas Radikal Tumbuh Subur, Pemerintah Harus Hadir

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Eksistensi ormas radikal di Indonesia seperti Front Pembela Islam (FPI) berpengaruh terhadap keutuhan bangsa. Maka Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi menegaskan bahwa pemerintah dan masyarakat harus hadir menangkal ormas radikal.

“Segala ruang yang memungkinkan tumbuhnya radikalisme harus diatasi pemerintah dan juga masyarakat,” kata Hendardi kepada Mata Indonesia News, Jumat 12 Februari 2021.

Ia juga mengungkapkan bahwa upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan menjaga toleransi dan menghargai perbedaan dalam kemajemukan yang ada di Indonesia.

“Menangkal ormas radikal tentu saja upaya mainstreaming toleransi, baik di tengah masyarakat maupun pemerintahan,” kata Hendardi.

Saat ini impelementasi moderasi agama di Indonesia telah terbukti dari terwujudnya perdamaian meski ada perbedaan suku dan agama.

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin pernah menegaskan bahwa toleransi agama yang ada di Indonesia didukung dengan penerapan Islam toleran oleh masyarakat. Hal ini menjadi aset bangsa yang dapat dipromosikan ke negara lain.

“Ini sebenarnya menjadi satu keunggulan yang luar biasa dan sekarang menjadi model yang dicari, dunia sekarang sedang mencari, Eropa, Amerika dan dunia Barat sedang mencari seperti apa itu relasi antaragama yang bisa rukun itu,” kata Ma’ruf.

Hal ini membuktikan bahwa keberagaman masyarakat Indonesia terus bertahan karena ada pengamalan ajaran agama yang moderat, adil dan seimbang.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini