Tangani Masalah sampah, Pemkab Sleman Bangun 2 TPST lagi setelah TPST Tamanmartani Beroperasi

Baca Juga

Mata Indonesia, Sleman – Setelah mengoperasikan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tamanmartani, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus melanjutkan upaya penambahan TPST di wilayahnya. Minimal dua TPST tambahan dijadwalkan selesai pembangunannya pada tahun 2024.

Hal itu juga berkaitan dengan masalah sampah yang dihasilkan lebih banyak seperti momen libur Natal dan Tahunu Baru. Dibuatnya TPST tesebut diharapkan mampu mengurangi residu sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Epiphana Kristiyani, menyampaikan bahwa dua TPST yang sedang dibangun adalah TPST Sendangsari di Minggir dan satu di wilayah Sleman tengah, yaitu Caturharjo.

TPST Minggir, yang menjadi yang terdekat untuk segera beroperasi setelah TPST Tamanmartani, merupakan salah satu dari total tiga TPST yang direncanakan hingga tahun 2024.

Epiphana, atau Epi, mengungkapkan harapannya bahwa TPST Sendangsari di Minggir akan menjalani uji coba pada awal tahun depan dan dijadwalkan beroperasi pada Februari 2024. TPST Minggir diperkirakan mampu mengolah sekitar 50-60 ton sampah per hari menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) atau sebagai bahan bakar pabrik semen, dengan luas wilayah sekitar 7.000 meter persegi.

“TPST Minggir diharapkan dapat kita uji coba pertengahan Januari, dengan harapan operasional pada bulan Februari. Kami berusaha agar TPST ini dapat beroperasi sesegera mungkin,” ujarnya, Selasa 26 Desember 2023.

Sementara TPST di Caturharjo, yang berada di kawasan Sleman tengah, masih dalam proses pengajuan perizinan kepada Gubernur DIY. Hal ini disebabkan penggunaan tanah kas desa (TKD) untuk pembangunan kedua TPST tersebut.

“Sementara untuk TPST di Sleman tengah, yakni Caturharjo, kami sedang mengurus perizinan dari Gubernur dan lainnya. Pembangunan tidak akan dimulai sebelum izin Gubernur diterima,” tuturnya.

Dengan keberhasilan pembangunan TPST Tamanmartani dan target penyelesaian dua TPST tambahan pada tahun 2024, Pemkab Sleman optimis dapat mengatasi permasalahan sampah di Bumi Sembada.

“Rencana ini diharapkan dapat menangani sekitar 200 ton sampah,” ungkapnya.

Meskipun demikian, Epi mengajak masyarakat untuk tetap peduli terhadap permasalahan sampah di lingkungan sekitarnya, termasuk melakukan pemilahan dan pengolahan sampah secara mandiri.

Partisipasi masyarakat dianggap penting mengingat jumlah penduduk Sleman yang mencapai 1,1 juta orang, ditambah dengan mahasiswa yang mencapai 200-300 ribu orang.

“Kami berupaya memberikan sarana dan prasarana, namun partisipasi masyarakat tetap krusial. Melalui aturan dan partisipasi masyarakat, kami berhasil mengurangi jumlah sampah hingga 100 ton per hari, dari sebelumnya 330 ton. Kami berharap permasalahan sampah di Sleman dapat terus teratasi,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini