MATA INDONESIA, JAKARTA – Bebasnya Abu Bakar Ba’asyir dinilai tidak akan menggerakkan organisasi teroris mana pun saat ini. Karenanya diharapkan pemimpin Pondok Pesantren Ngruki Solo tersebut terus berdakwah antiradikalisme.
Menurut Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict, Sidney Jones, seperti dilaporkan DW, gerakan ekstrimis sekarang tidak lagi tergantung kepada Ba’asyir.
“Saya kira tidak akan ada dampak yang signifikan sama sekali, karena sudah lama Ba’asyir dipenjara. Saat ini dia keluar penjara tetapi gerakan ekstrimis sudah berkembang dengan cara yang tidak tergantung pada beliau,” kata Sidney.
Dia juga sangat yakin dengan kemampuan Densus 88 yang memiliki kemampuan jauh lebih sekarang, bahkan dinilai Sidney Jones lebih terampil melakukan cyber patrol.
Jika lelaki 82 tahun itu mulai membuat pernyataan yang membahayakan pasti akan ditutup dengan cepat.
Apalagi, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menurut Direktur Penegakkan Hukum, Brigjen Polisi Eddy Hartono tetap menjalin komunikasi dengan Ba’asyir maupun keluarganya.
Ada dua bentuk komunikasi yang dilakukan BNPT kepada pentolan sejumlah kelompok terorisme tersebut yaitu terbuka dan tertutup.
Namun, komunikasi dilakukan secara humanis karena setiap warga negara yang telah menjalani hukuman pemidanaan harus diposisikan sama seperti warga negara lainnya.
Sementara mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean melalui akun media sosialnya mengharapkan Abu Bakar Ba’asyir mulai fokus berdakwah antiradikalisme.