Tak Ada yang Tak Mungkin untuk Lord Zlatan

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Striker veteran AC Milan, Zlatan Ibrahimovic menegaskan bahwa Rossoneri masih belum memenangkan apa pun. Meski fakta di lapangan, Milan tampil digdaya di sepanjang pertandingan.

Di kompetisi Serie A misalnya, Milan masih kokoh di puncak klasemen sementara dengan catatan tak terkalahkan di 10 pertandingan. Pun dengan penampilan pasukan Stefano Pioli di kasta kedua Eropa, EUFA Europa League yang juga memimpin grup H.

“Kami berada dalam performa yang luar biasa – kami melakukan yang terbaik. Tapi kami masih belum memenangkan apa pun, kami harus mengingat itu! Pertama kali saya datang ke Milan, klub ini tengah memperebutkan gelar, dan di kedatangan kedua adalah dalam situasi untuk membawa klub dan tim kembali ke puncak,” tutur Zlatan Ibrahimovic.

“Ini tantangan yang berbeda dan saya suka, karena ketika mereka mengatakan itu terlalu sulit, hampir tidak mungkin, di situlah saya muncul dalam gambar dan di situlah saya merasa hidup,” sambung bintang asal Swedia itu.

Bukan hanya soal penampilan Milan, pemain yang dijuluki Lord Zlatan itu juga turut membahas seputar kariernya. Meski usianya kini sudah menginjak angka 39 tahun,  pemain yang sempat membela sederet klub top Eropa itu enggan gantung sepatu dan masih ingin terus bermain selama mungkin.

“Saya akan terus bermain sampai saya tidak dapat melakukannya lagi. Saya hanya harus menjaga fisik dengan baik dan sisanya akan diselesaikan dengan sendirinya,” kata Lord Zlatan, melansir Football Italia, Sabtu, 12 Desember 2020.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini