MINEWS, JAKARTA – Tahun ini, Bank Indonesia (BI) memprediksi Defisit Transaksi Berjalan atau Deficit Current Account (CAD) akan mengarah ke angka 2,5 persen.
Angka ini diperkirakan dapat dicapai jika dilakukan penekanan lebih rendah dubanding posisi CAD tahun 2018 lalu, yakni mencapai 2,98 persen atau 31,1 miliar dolar AS dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Gubernur BI Perry Warjiyo berkata pada kuartal I tahun 2019 ini, ia memperkirakan posisi CAD akan membaik dibanding posisi pada kuartal IV 2018 lalu yang mencapai 9,1 miliar dolar AS atau sekitar 3,57 persen dari PDB.
“Kuartal I kita umumkan pertengahan Mei. Jadi tahun ini akan lebih baik,” ujar Perry di Jakarta, Selasa 23 April 2019.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik BI, Yati Kurniati mengatakan, cukup sulit untuk memperbaiki posisi CAD dalam waktu dekat.
BI memperkirakan defisit masih akan terjadi pada kuartal I 2019. Apalagi tantangannya terbilang masih tinggi. Yati meyakini CAD akan tetap defisit di triwulan I 2019 ini.
“Kita masih lihat beberapa perkembangan terakhir, apakah ada tanda-tanda reborn untuk beberapa komoditi ekspor utama,” kata Yati, belum lama ini.
Meski demikian, defisit transaksi berjalan diperkirakan lebih rendah pada 2019 daripada tahun 2018 yakni turun menuju kisaran 2,5 persen dari PDB. Langkah tersebut tentu saja tidak terlepas dari berbagai kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah dan Bank Indonesia.