MINEWS, JAKARTA – Iklim investasi di Indonesia di pemerintahan Presiden Joko Widodo ternyata mencuri perhatian Stadler Rail. Produsen kereta api Swiss tersebut siap membangun pabrik kereta api di Banyuwangi bersama PT INKA.
Fantastisnya, nilai investasi yang bakal dikucurkan Stadler Rail diperkirakan mencapai Rp 210 juta alias sekitar Rp 3 triliun untuk memproduksi kereta api regional, light rail vehicle dan kereta dalam kota atau Metro. Pembangunannya pun akan dimulai tahun 2020 dengan kapasitas 250 unit pertahun dan akan mencapai 500 unit tahun 2025 dan 1000 unit per tahun pada 2030.
Untuk mewujudkan pembangunan pabrik tersebut, akan diadakan 2 tahapan yaitu: Tahap pertama, selama 2 tahun akan diadakan rekrutmen tenaga kerja domestik, pembangunan supply chain dan perencanaan pembangunan. Lalu dilanjutkan dengan progran train the trainer, pengenalan budaya kerja Stadler dan kemampuan membangun jaringan.
Tahap kedua, pengiriman staf inti Stadler ke Indonesia yang akan kembali ke Swiss setelah staf Indonesia dalam menjalankan operasi pabrik sepenuhnya.
Adapun target market hasil produksi Stadler INKA, juga bakal memenuhi permintaan negara Asia lainnya dan Pasifik serta Afrika Sub Sahara. “Tidak hanya hanya kebutuhan domestik yang tinggi, produksi Stadler Inka ini juga dapat dipasarkan di pasar ASEAN, Australia dan negara negara Afrika” ujar Duta Besar RI Bern Muliaman D Hadad beberapa waktu lalu di Jakarta.
Ditambah, hubungan historis Indonesia dengan Afrika merupakan nilai tambah dalam mempermudah pemasaran produksi Stadler Inka ke Afrika. Kebutuhan akan sarana transportasi darat merupakan salah satu fokus pembangunan infrastruktur Indonesia, kata Menteri BUMN dalam diskusi dengan Stadler pada hari yang sama.
“INKA telah memainkan peran penting dalam memasok kebutuhan kereta api di Indonesia, adanya keterlibatan mitra asing yang mempunyai teknologi tinggi akan meningkatkan kapasitas PT Inka dalam memenuhi kebutuhan transportasi darat Indonesa” ujar Menteri BUMN Rini Soemarno.
Pada kesempatan itu, Rini juga menekankan pentingnya program pendidikan vokasi yang melibatkan dunia industri untuk mencetak generasi kerja siap pakai.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartato dalam diskusi dengan delegasi Stadler menyatakan bahwa Indonesia akan dapat memberikan fasilitas tax holiday jika nilai investasi lebih dari 200 juta dolar AS. Fasilitas lebih lanjut diberikan jika Stadler membangun fasilitas pendidikan vokasi, khususnya vokasi perkeretaapian.