Sultan Ingatkan Warganya, Gunung Merapi Sekarang Berbeda dari Sebelumnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Gunung Merapi mulai menggeliat lagi, Gubernur DIY Sri Sultan HB X meminta masyarakat lebih waspada sebab gunung itu sudah tidak seperti dahulu. Jika ada erupsi skala besar sekarang, lontaran materialnya bakal turun lebih cepat ke lerengnya.

Hal tersebut bisa terjadi karena tidak ada lagi hutan di sekitar lereng Merapi, sehingga tidak material yang bisa menghambat lajur material tersebut dari puncak sehingga bakal meluncur lebih cepat dari erupsi sebelumnya.

“Dengan adanya lava tour, berarti tidak ada hutan lagi, jadi nanti kalau lava besar itu keluar ya [seolah-olah] lewat “jalan tol” [bebas dari segala hambatan],” katanya di Kompleks Kepatihan, Kamis 13 Februari 2020.

Maka, Sultan meminta masyarakat di sekitar lereng Merapi bisa memahami kondisi tersebut. Artinya kewaspadaan harus ditingkatkan dari erupsi-erupsi sebelumnya.

Dia meminta hal itu terutama diperhatikan masyarakat Cangkringan. Hamengku Buwono X juga menegaskan hilangnya hutan juga mengurangi pasokan air di lereng Merapi.

Menurutnya, hal tersebut merupakan konsekuensi yang harus diterima semua pihak dan harus menjadi perhatian bersama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sekolah Rakyat Didukung Tenaga Pendidik Profesional

Oleh: Nana Sukmawati )* Pemerintah terus memperkuat upaya dalam meningkatkan akses pendidikanberkualitas bagi masyarakat kurang mampu melalui program Sekolah RakyatProgram ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam mempercepatpengurangan kemiskinan di sejumlah wilayah yang selama ini menghadapitantangan pembangunan. Dalam rangka menyukseskan program tersebut, dukungan dari instansi lintas sektor menjadi sangat krusial, salah satunya dariBadan Kepegawaian Negara (BKN). Wakil Kepala BKN, Haryomo Dwi Putranto, menyatakan komitmen penuh untukmendukung program Sekolah Rakyat, khususnya dalam hal penyediaan guru dan tenaga pendidikan yang profesional. Langkah ini sejalan dengan amanat Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 yang menekankan pentingnya optimalisasipengentasan kemiskinan melalui sektor pendidikan. Dalam konteks ini, BKN memilikiperan strategis dalam menjamin ketersediaan dan kualitas tenaga pengajar untukprogram Sekolah Rakyat. Sebagai bagian dari dukungan konkret, BKN merancang berbagai skema perekrutandan distribusi tenaga pendidik yang efektif. Skema tersebut mencakup pemanfaatanASN dari kalangan PPPK paruh waktu, redistribusi guru PNS dari daerah yang mengalami kelebihan tenaga pengajar, hingga pembukaan formasi khusus yang menunjukkan keberpihakan pemerintah bagi calon guru pengabdi di daerahtertinggal, terdepan, dan terluar. Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan guru tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga berbasis strategi yang mempertimbangkan kondisi geografis dan sosial. Selain aspek rekrutmen, BKN juga mengusulkan inovasi dalam penugasan lintaswilayah sebagai bagian dari strategi nasional untuk pemerataan tenaga pendidik. Lulusan Pendidikan Profesi Guru juga menjadi fokus utama sebagai sumber tenagapendidik berkualitas. Mereka dinilai siap diterjunkan ke berbagai daerah karena telahdibekali kompetensi pedagogis dan semangat pengabdian tinggi. Seluruh pendekatan tersebut tetap mengedepankan prinsip meritokrasi, di...
- Advertisement -

Baca berita yang ini