MATA INDONESIA, JAKARTA-Indonesia memiliki beragam suku dan tak sedikit yang masih tinggal di pedalaman. Salah satunya suku Asmat yang tinggal di pedalaman Papua. Singkat cerita konon katanya Suku Asmat Papua merupakan titisan dewa.
Cerita itu muncul diketahui, zaman dahulu kala ada Dewa bernama Fumeripitsy yang menjelajah Bumi dan terluka karena melawan seekor buaya raksasa. Ketika terluka parah, Dewa Fumeripitsy dirawat oleh seekor flamingo.
Setelah kembali pulih dan sang Dewa membuat dua buah patung dan genderang untuk mengiringinya menari dengan gembira.
Berkat gerakan tariannya yang gembira, patung yang dibuatnya itu menjadi hidup. Dua patung itulah yang diyakini sebagai nenek moyang Suku Asmat.
Di sisi lain, suku Asmat kini ada yang tinggal di pedalaman dan ada juga yang tinggal di pesisir pantai.
Suku yang tinggal di pesisir hidup dengan memancing ikan dan suku di pedalaman berburu hewan.
Mereka juga dikenal sebagai suku yang misterius karena mempunyai ritual khusus bagi orang penting yang sudah meninggal dunia.
Suku Asmat juga dikenal menghasilkan karya seni ukir dari kayu pohon dengan ukiran yang rapi dan detail. Bahkan, kesenian ukir Suku Asmat sudah terkenal hingga mendunia.