Sudah Tiga Tahun AC Milan Tak Mampu Kalahkan Inter Milan

Baca Juga

MATA INDONESIA, MILAN – Kiper AC Milan, Gianluigi Donnarumma optimistis timnya bisa mempecundangi Inter Milan di laga Derby della Madonnina meskipun Rossoneri tak pernah menang dalam tiga tahun terakhir.

Duel Inter melawan Milan akan tersaji di Giuseppe Meazza, Sabtu 17 Oktober 2020. Ini merupakan Derby della Madonnina jilid pertama musim 2020/21.

Rekor pertemuan Milan dengan Inter dalam tiga tahun sangat buruk. Dari enam pertemuan, Rossoneri hanya bisa meraih satu hasil imbang dan lima laga berakhir dengan kekalahan.

Melihat penampilan Milan di tiga laga awal Serie A yang mampu meraih hasil sempurna dan belum kebobolan serta tak pernah kalah dalam 15 laga terakhir, Donnarumma optimistis bisa mengalahkan Inter.

“Kami tak sabar untuk keluar ke lapangan dan menunjukkan kemampuan kami. Kami bertekad membalas kekalahan di beberapa laga derby terakhi. Terkadang Anda main baik dan tak dapat apa-apa, tapi kali ini hasilnya pasti beda,” ujar Donnarumma, dikutip dari Football Italia, Jumat 16 Oktober 2020.

“Inter tim hebat dan mereka juga punya pelatih bagus Antonio Conte yang bisa meraih hasil bagus musim ini, tapi saya sangat optimistis dan tak takut,” katanya.

“Tampil bagus di pertandingan derby akan memberikan kami rasa percaya diri untuk terus melaju karena saat ini masih awal-awal musim. Kami tim dipenuhi pemain-pemain muda dan masih bisa memberikan banyak hal,” tuturnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Media Sosial sebagai Alat Propaganda: Tantangan Etika dalam Pengelolaan oleh Pemerintah

Mata Indonesia, Jakarta - Di era digital, media sosial telah menjadi saluran utama komunikasi massa yang memfasilitasi pertukaran informasi dengan cepat. Dalam kerangka teori komunikasi, media sosial dapat dilihat sebagai platform interaksi yang bersifat dialogis (two-way communication) dan memungkinkan model komunikasi transaksional, di mana audiens tidak hanya menjadi penerima pesan tetapi juga pengirim (prosumer). Namun, sifat interaktif ini menghadirkan tantangan, terutama ketika pemerintah menggunakan media sosial sebagai alat propaganda.
- Advertisement -

Baca berita yang ini