Sudah Saatnya Pertanian Konvensional Ditinggalkan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sudah saatnya pertanian konvensional ditinggalkan. Hal ini terungkap dari pernyataan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil. ”Kita harus mengikuti zaman. Untuk mendukung pertanian yang maju, mandiri dan modern, petani pun harus membuka diri terhadap kemajuan teknologi. Kita tidak bisa mengandalkan cara bertani konvensional. Jika tidak, kita bisa tertinggal,” katanya.

Menurut Ali, penggunaan alsintan akan sangat bermanfaat bagi para petani.

“Sebab alsintan akan membuat losses ditekan, sehingga produksi lebih meningkat. Indeks pertanaman juga bisa digenjot. Karena, aktivitas tanam dan panen akan sangat singkat dengan alsintan,” katanya.

Kementerian Pertanian baru saja membagikan sejumlah alat serta mesin pertanian dan perikanan ke 21 Kelompok Tani (Poktan) dan 1 Kelompok Nelayan (Pokyan) di Rote Ndao.

Adapun bantuan alat mesin pertanian (alsintan) pra panen yang diterima, yakni 1 unit medium traktor (roda empat), 5 unit hand traktor (roda dua), 5 unit mesin pompa air 4 inchi, dan 10 unit hand sprayer. Sementara alat perikanan, yakni 1 unit peralatan pengolahan ikan.

Penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu kepada para Ketua Poktan dan Pokyan penerima, di gudang Dinas Pertanian Kabupaten Rote Ndao, di Desa Persiapan Lelain, Kecamatan Lobalain.

Kementan mengajak para petani di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, untuk memaksimalkan penggunaan alat dan mesin pertanian (Alsintan). Pasalnya, alsintan dapat membantu petani untuk menggenjot produksi pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penggunaan alat-alat modern sudah tidak bisa dihindari.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini