Sudah ‘Dimarahi’ Presiden, PLN Tetap Lakukan Pemadaman Bergilir

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Meskipun sudah dimarahi Presiden Jokowi, namun Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih akan melakukan pemadaman listrik, meski secara bergilir. Namun, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) PT PLN Sripeni Inten Cahyani belum mengetahui persis.

“Saya belum dapat masukan, per berapa jam, tapi bergilir. Mudah-mudahan dengan segera masuknya pembangkit-pembangkit besar nanti jumlah bergilir semakin sedikit,” kata Sripeni usai dimarahi Jokowi, Senin 5 Agustus 2019.

Dia hanya menegaskan langkah yang disebut manual load shedding itu akan terjadi antara siang hingga sore hari.

Sripeni hanya menyatakan jumlah wilayah pemadaman bergilir akan semakin berkurang dengan masuknya listrik dari pembangkit-pembangkit besar yang diperbaiki.

Namun, Plt Dirut PLN yang baru tiga hari menjabat itu memastikan malam Senin 5 Agustus 2019 ini, ditargetkan seluruh pasokan listrik normal kembali.

Sebab, pada pukul 16.00 WIB akan masuk lagi listrik dari dua unit PLTU yang kapasitasnya 1.000 Megawatt.

Setelah itu, sejumlah PLTU yang berkapasitas 300 MW tersebut juga akan bergiliran memasok kepada jaringan PLN.

Menurut keterangan PLN terdapat total empat sirkuit jaringan pasok listrik di Jawa dan Bali yakni dua di jalur utara dan dua di jaur selatan. Gangguan di jaringan utara terjadi di jaringan Ungaran-Pemalang di Kecamatan Gunung Pade pada dua jalur sistem.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini