Subvarian Omicron Belum Usai Kini Muncul Varian Baru ‘BA.4.6’

Baca Juga

MATA INDONESA, JAKARTA-Sepertinya virus covid-19 terus melakukan mutasi dan tak akan pernah hilang. Pasalnya, di tengah penyebaran subvarian Omicron BA.5 di seluruh dunia, kini kembali ditemukan varian baru covid-19, yakni BA.4.6.
Varian baru ini sedang dilacak oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Dilansir Internasional Business Times, varian BA.4.6 yang sedang dipantau oleh CDC saat ini merupakan 4,1 persen dari kasus baru. Mayoritas kasus infeksi BA.4.6 telah terlihat di Iowa, Kansas, Missouri, dan Nebraska.

Selain itu, varian BA.4.6 juga dikonfirmasi di wilayah Atlantik tengah dan Selatan Amerika Serikat.

Menurut situs yang melacak covid-19, wabah.info . Chief Data Officer CDC Cyrus Shahpar mentweet pada hari Selasa varian BA.4.6 telah beredar beberapa minggu lalu dan telah terdeteksi di 43 negara.

Dr. Eric Topol, pendiri dan direktur Scripps Research Translational Institute, dalam tweet-nya mengatakan bahwa jenis virus baru tersebut kemungkinan tidak mengkhawatirkan jika dibanding BA.4 dan BA.5.

Meskipun belum diketahui apakah BA.4.6 lebih menular atau tidak, serta dapat menghindari vaksin COVID atau respons imun saat ini, varian tersebut telah meningkatkan kekhawatiran para pakar kesehatan tentang seberapa cepat virus bermutasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini