MATA INDONESIA, BANGKOK – Pihak berwenang Thailand tengah menyelidiki kematian seorang turis asal Swiss yang ditemukan di dekat air terjun di Pulau Phuket, Thailand. Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan bahwa turis berusia 58 tahun tewas dibunuh.
Namun polisi setempat kemudian mengatakan bahwa mereka sedang menunggu laporan autopsi untuk menentukan penyebab kematian turis tersebut. Korban diketahui berjenis kelamin perempuan bernama Nicole Sauvain-Weisskopf.
Ia ditemukan dalam keadaan telungkup dan tertutup kain hitam pada Kamis (5/8) di air di antara bebatuan. Seorang penduduk menemukan jasadnya dan langsung melaporkan kepada pihak kepolisian.
“Dari apa yang kami lihat di tempat kejadian, tubuh ditutupi dengan kain hitam, yang menunjukkan itu dilakukan oleh seseorang dan dia tidak meninggal karena sebab alami,” kata komandan polisi daerah Phuket Kitirath Phanpetch, sambil menambahkan bahwa Nicole tewas beberapa hari sebelum jasadnya ditemukan.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan, Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha turut berbelasungkawa kepada keluarga Nicole.
“Perdana menteri memerintahkan instansi terkait untuk mempercepat penyelidikan guna mengidentifikasi dan menangkap pelakunya,” kata juru bicara itu kepada kantor berita Associated Press.
Media Swiss melaporkan, Nicole merupakan anggota dinas diplomatik. Kementerian Luar Negeri Swiss telah menerima korespondensi dari otoritas Thailand tentang kematian Nicole. Akan tetapi, belum ada detail pribadi tentangnya yang dirilis.
Pihak berwenang telah meningkatkan keamanan di Phuket. Sebagaimana diketahui, Thailand baru-baru ini mulai mengizinkan turis yang telah divaksinasi untuk datang ke daerah wisata populer – setelah sektor pariwisata mengalami kemunduran karena pembatasan pandemi.
Program untuk menghidupkan kembali pariwisata, yang disebut skema kotak pasir Phuket, telah menghasilkan 14.055 wisatawan sejak Juli tahun ini. Wisatawan asal Amerika, Inggris, Israel, Jerman, serta Prancis menjadi sebagian besar pengunjung di Negeri Gajah Putih.