MATA INDONESIA, JAKARTA-Konflik Iran adan Amerika Serikat saat ini tengah menjadi sorotan dunia. Setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan pembunuhan jenderal paling berpengaruh di Iran, yaitu Jenderal Qasem Soleimani pada 3 Januari 2020.
Menarik lagi, serangan ini dilakukan melalui udara dengan menggunakan pesawat tanpa awak atau drone. Drone tersebut jenis MQ-9 Reaper. Drone ini buatan General Atomics Aeronautical Systems, perusahaan AS yang memang memproduksi pesawat tanpa awak dan radar militer.
Cara AS melangsungkan serangan ini menjadi perhatian salah satu mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Dalam tulisannya berjudul ‘Drone Qassem’, Dahlan menyebutkan drone ini menjadi salah satu drone tercanggih yang dimiliki militer AS.
“Drone ini ukurannya hampir sebesar pesawat tempur. Panjang sayapnya hampir 20 meter. Hanya bobotnya yang ringan: 2,5 ton,” tulis Dahlan.
Tak kalah menarik, Dahlan mengatakan bahwa harga drone pembunuh jendral top Iran ini jauh lebih murah dari pesawat tempur tercanggih AS yaitu F-35. MQ-9 Reaper ini harganya sekitar Rp 200 miliar.
Dikutip dari berbagai sumber, mengenai spesifikasinya, MQ-9 Reaper memilik panjang 11 meter (m), lebar sayap 20 m, tinggi 3,8 m. Drone ini mampu terbang dengan kecepatan maksimal 482 km/jam dan kecepatan jelajah 313 km/jam. Untuk daya jelajah pesawat tanpa awak buatan AS ini mencapai 1.900 km dengan ketinggian jelahanya 7,5 km.
Untuk soal persenjataan, MQ-9 Reaper sebenarnya bisa dimodifikasi berbagai jenis senjata. Sebagai contoh, Dalam operasi militer Amerika di Afghanistan dan Irak, MQ-9 dilengkapi dengan rudal AGM-114 Hellfire.
Pesawat ini dilengkapi dengan IR targeting sensor, laser rangefinder dan synthetic aperture radar. MQ-9 dapat dibongkar pasang dan diangkut ke berbagai lokasi dengan mudah.