MATA INDONESIA, JAKARTA – Mantan pelatih Timnas Putri, Satia Bagja meninggal dunia pada Senin 3 Agustus 2020. Sosok Satia Bagja begitu lekat di hati beberapa pemain Persija.
Satia Bagja meninggal di usia 60 tahun. Dia adalah pelatih Timnas Putri di Asian Games 2018 lalu. Selain menjadi pelatih Timnas Putri, Satia Bagja juga pernah menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia U-23 pada SEA Games 2011 dan 2013.
Tak hanya di level timnas, Satia Bagja juga pernah menjadi asisten pelatih Persija Jakarta, Arema FC, dan Sriwjaya FC. Ia juga ikut mendampingi pelatih Rahmad Darmawan ketika menukangi klub Malaysia, T-Team. Pada Juli 2019, Satia Bagdja menangani Persiba Balikpapan di Liga 2.
Kepergian Satia Bagja meninggalkan haru bagi penggawa Persija. Pemain senior Persija, Ismed Sofyan menganggap almarhum layaknya bapak sendiri. Berbagai masukan didapatkan dari Satia Bagja saat menjadi asisten pelatih Persija.
Terakhir Ismed bertemu almarhum kala mengikuti kursus kepelatihan lisensi B AFC. Saat itu Satia Bagja memberikan materi motorik untuk para peserta.
“Tentu mengejutkan mendengar kabar duka ini. Almarhum adalah sosok yang baik dan banyak sekali masukan dari almarhum. Cukup banyak memori dengan almarhum saat masih di Persija. Mendiang juga memberikan masukan dan materi yang baik saat saya mengikuti lisensi kepelatihan,” ujar Ismed, dikutip dari laman resmi Persija, Selasa 4 Agustus 2020.
Kenangan manis juga dirasakan pemain Persija lain, Tony Sucipto yang pernah dilatih almarhum saat berseragam Persija 2011 lalu dan saat masih di Sriwijaya FC. Menurut dia, Satia Bagja merupakan sosok pelatih yang dekat dengan pemain. Bahkan tidak jarang menjadi teman bermain game untuk mengisi waktu kosong.
“Karakter almarhum adalah santai dan dekat dengan pemain. Saat tidak ada latihan menjadi teman bermain playstation di mess atau hotel. Almarhum juga selalu memberikan masukan seusai pertandingan. Semoga amal ibadahnya diterima disisiNya, terima kasih atas dedikasinya untuk sepak bola Indonesia,” ungkap Tony Sucipto.