Sosok Didi Kempot di Mata Pengamat Militer

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penyanyi campursari Didi Kempot telah berpulang ke rahmatullah. Kabar itu membuat banyak kalangan berduka.

Karena penyanyi yang dijuluki Godfather of Broken Heart ini memiliki lagu dan musik yang banyak disukai banyak kalangan.

Ucapan bela sungkawa pun datang dari Pengamat Pertahanan dan Militer Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati. Ia mengatakan, Didi Kempot adalah pribadi yang sederhana dan menjujung tinggi toleransi.

“Di mata saya, Didi Kempot ini unik karena lagunya bisa digemari oleh banyak orang, bahkan oleh suku lain yang tidak paham bahasa Jawa sekalipun,” ujarnya di Jakarta, Selasa 5 Mei 2020.

Wanita yang akrab disapa Nuning ini pun mengapresiasi semua karya dari almarhum. Ia mengatakan, para musisi maupun seniman harus meneladani sikap dari Didi Kempot.

“Kita harus punya seniman atau penyanyi seperti Almarhum, agar pembinaan persatuan bangsa yang toleran dan damai terlaksana dengan baik dan cepat,” katanya.

Seperti diketahui, Didi Kempot diketahui meninggal dunia pada pukul 7.30 pagi di usia 53 tahun. Didi adalah adalah anak dari pelawak terkenal, mendiang Ranto Edi Gude atau lebih dikenal dengan nama Mbah Ranto.

Pun dikenal sebagai adik dari salah satu pelawak senior Srimulat, mendiang Mamik Pondang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini